Pada wanita, sejak masa pra menopause telah dirasakan adanya perubahan dalamtubuh, rneskipun tidak sejalan dengan penurunan kadar estrogen. Pada beberapakasus, gejala sindroma klimakterik dapat dirasakan walaupun kadar estrogen didalam darah masih tinggi. Banyak wanita yang menghadapinya dengan denganrasa cemas, takut kehilanan kewanitaannya, kehilangan perhatian suami, dan adapula yang takut dikatakan tua. Periode paska menopause biasanya disertai denganinsidensi kondisi keiainan yang erat hubungannya dengan usia lanjut dan dapatterjadi gangguan psikologik berupa peningkatan kegelisahan, ansietas, irritabilitas,dan depresi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain deskriptifperbandingan untuk mengidentitikasi perbedaan tingkat kecemasan wanita pramenopause (20 sampel) dan wanita paska menopause (20 sampel).Tingkatkecemasan diukur dengan mengglmakan Hamilton Rating Scale for Anxiety(HRS-A) yang telah dimodiiikasi. Rata-rata tingkat kecemasan wanita paskamenopause = 24 dan pra menopause = 20 ( lebih tinggi tingkat kecemasan wanitapaska menopause). Setelah dilakukan uji statistik (T test) didapatkan Thitung=5,6.Setelah dirujuk pada tabel distribusi T dengan on = 0,05, df = 38, t tabel(nilai kritis) = 2,021 ternyata t hitung > t tabel atau p < oc, sehingga dapatdisimpulkan adanya perbedaan yang bermakna tingkat kecemasan wanita pramenopuse dan paska menopause di Kelurahan Kenari Kecamatan Senen Jakarta. |