Tingkat pengetahuan ibu mengenai tumbuh kembang anak sangat penting agaranak dapat berkembang dengan normal. Domain perkembangan anak terdiri dari motorik,sensorik, bahasa dan kognitif, serta sosial emosional. Dalam perkembangan sosialernosional, anak batita dituntut untuk mandiri. Kemandirian anak dapat ditentukau olehbanyak faktor terutama faktor lingkungan. Lingkungan yang mernjliki pengaruh yangbesar adalah lingkungan terdekat dengan anak yaitu keluarga, terutama orangtua. Ibusebagai orang ma yang paliug sering berinteraksi dengan anak memiliki pengaruh besardalam keberhasilan perkembangan sosial emosional anak. Penelitian ini dilakukan untukmendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan sosialernosional batita (bawah tiga tahun) di RW 07 Kelurahan Pekayon. Pengambilan datadilakukan pada tanggal 3-12 Desember 2004. Adapun metode penelitian yang di gunakanadalah deskriptif sederhana dengan jumlah sampel yaitu 59 responden. Pengambilansampel penelitian dilakukan dengan teknik random sampling yaitu pengambilan sampelberdasarkan undian atau acak.Data-data yang telah terkumpul diolah dan dianalisa dengan menggunakandistribusi frekuensi untuk data demograti dan untuk mengukur data pengetahuan ibumenggunakau rentang nilai untuk setiap kategori adalah sebagai berikut ; tingkatpengetahuan rendah bila nilainya dibawah 22, tingkat pengetahuan sedang bila nilainya22-30, dan tingkat pengetahuan tinggi bila nilainya lebih dad 30. Setelah itudibandingkan dengan nilai mean yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan 62.7%pengetahuan ibu tinggi, dan selebihnya yaitu 37 .3 % menunjukkan pengetahuan sedang.Pengetahuan ibu yang tinggi masih terbatas pada pengetahuan tentang pengertianstimulasi, tempat dan waktu dalam melakukan stimulasi, serta bagaimana hasil sosialstimulasi emosional yang salah yang djtandai den gan sikap pemalu anak. Padapengetahuan tentang cara menstimulasi anak mandiri sebagiau besar Han berpengetahuansedang yaitu 38 responden (64.41 %) dan rnasih terdapat ibu yang berpengetahuan rendahtentang cara menstimulasi anak mandiri yaitu sebesar 4 responden (6.78%) Kesimpulandari penelitian menunjukan bahwa masih dibutuhkan peran tenaga kesehatan untukmeningkatkan pemahaman tentang siimulasi perkernbangan sosial emosional batitaterutama bagaimana cara stimulasi dilakukan, sehingga dapat memberikan informasiyang tepat bagi ibu yang memiliki batita agar dapat mencapai tugas perkembangan batitayang mandiri dan optimal. |