Jakarta merupakan propinsi yang memiliki angka kejadian DBD paling besar di Indonesia. Pemutusan rantai penularan DBD dapat diupayakan dengan pemberantasan vektor, antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan membuat kebijakan merekrut Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Penelitian ini bertujuan untuk meragetahui gambaran tingkat pengetahuan Jumantik tentang PSN Demam Berdarah. Penelitian ini menggunakan metode cluster sampling pada beberapa RW di Kelurahan Kelapa Dua Wetan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Penelitian ini menyimpulkan tingkat pengetahuan Jumantik di Keturahan tersebut berada pada tingkat sedang (66-65). Penelitian ini merekomendasikan agar pelatihan yang diberikan dapat merata kepada seluruh kader Jumantik, dan pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada Jumantik agar dapat memotivasi kinerja mereka. Selain itu, pemerintah perlu memfasilitasi media informasi mengenai PSN dan DBD agar dapat diketahui Jumantik dan Masyarakat luas. Jakarta is a province owning number occurence of biggest DBD in Indonesia. Disconnection enchain infection of DBD can be strived with eradication of vektor, for example with Eradication Of den Mosquito (PSN) and make policy recruit Expert Watcher (Jumantik). This Research aim to know the level of Jumantik knowledge concerning PSN Dengue. This Research use method of clusther sampling in Sub-Districts in Kelapa Dua Wetan. This Research is quantitative research with descriptive desain and use instrument in the form of quesioner. This result show that the level of Jumantik knowledge in the Sub-District is middle with range level are 66-65. This research recommend to give training to all of cadre Jumantik, and government can give appreciation to Jumantik, so they can motivate their performance. Beside that, government must facilitate Jumantik and wide of Society about information media that require to extend knowledge about PSN and DBD. |