:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Surat Melayu beriluminasi Raja Nusantara dan pemerintah Hindia-Belanda abad XVIII--XIX tinjauan bentuk, isi, dan makna simbolik

Mu`jizah; Achadiati Ikram, 1930-, promotor; Titik Pudjiastuti, co-promotor; Melani Budianta, examiner; Edy Setiadi, examiner; Agus Aris Munandar, examiner; Sri Sukesi Adiwimarta, examiner; Talha Bachmid, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Surat Melayu beriluminasi dipakai sebagai alat komunikasi untuk diplomasi oleh raja di Nusantara sejak tahun 1615, di antaranya oleh Raja Iskandar Muda, Aceh, kepada Raja James I di Inggris. Persuratan ini terus dipakai dan berkembang di beberapa kerajaan di Nusantara yang memiliki tradisi tulis, yakni Aceh, Riau, Lingga, Johor-Pahang, Trengganu, Palembang, Madura, Surabaya, Batavia, Bogor, Banten, Bima, Pontianak, Mempawah, Banjarmasin, Gorontalo, Buton, dan Tanete. Ada sekitar 125 surat beriluminasi yang saat ini tersimpan di berbagai lembaga, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Surat-surat ini belum banyak diteliti, padahal kekayaan visual sangat tinggi sebab digambar dengan tinta emas dan warna-warna menarik dalam beragam motif. Isinya tidak kalah penting; berbagai masalah disampaikan, seperti ucapan tahun baru, ucapan duka, perdagangan, dan tentang kekuasaan di beberapa kerajaan. Informasi ini penting untuk mcrekonstruksi berbagai peristiwa pada abad yang silam, seperti budaya, ekonomi, sejarah, dan estetika. Selain itu, fisik dan format surat memperlihatkan bahwa surat ini ditulis di atas kertas khusus dengan pola-pola tertentu. Pemakaian bahasanya juga memperlihatkan kekuasaan para pengirimnya, yakni Raja Nusantara dan Pemerintah Hindia-Belanda. Dari iluminasi yang digambar, terlihat bahwa motif-motif dibuat dengan pola_pola khusus sehingga menampilkan kekhasan surat dari Pemerintah Hindia-Belanda dan surat dari Raja-Raja Nusantara. Raja Najamuddin dari Palembang, misalnya, menghias surat-suratnya dengan motif tertentu, seperti pucuk rebung emas dan pada kepada surat dihias dengan gaya kaligrafi berbentuk hati. Surat Banten yang bergaya kertas dinding (wallpaper) juga mempunyai kekhasan, yakni dengan motif tebaran tangkai-tangkai bunga popi. Gaya iluminasi seperti ini hampir sama dengan hiasan surat dari Banjarmasin. Namun, surat dari Banjarmasin sebagian besar bermotif bunga cengkih. Gaya khas surat dari Madura adalah dengan motif bola api dan mahkota. Hiasan dalam surat-surat ini berukuran besar dengan warna-warna yang cerah. Lain dengan surat Raja Nusantara, surat Pemerintah Hindia-Belanda juga mempunyai kekhasan. Surat-surat ini dihias dengan gambar topi, belah ketupat, ros, lili, dan mahkota.Motif-motif yang menghias iluminasi ternyata hukan hanya hiasan, melainkan juga bermakna. Hiasan-hiasan itu merupakan simbol bermakna dan melalui kajian semiotik Pierce dengan proses semiosisnya, makna-makna yang tersemhunyi itu dapat terungkap. Bunga ros misalnya adalah simbol dari kesempurnaan, bunga bermakna raja, dan topi simbol dari pemimpin. Dari Motif-motif itu terlihat bahwa simbol-simbol yang dipakai berkaitan dengan kekuasaan, seperti raja dan pelindung. Dalam surat para penguasa di Nusantara simbolnya juga bernuansa kekuasaan, seperti mahkota simbol penguasa alam. Bola api bermakna kekuasaan dan legitimasi, dan pohon delima simbol dari pelindung atau raja. Simbol-simbol kekuasaan dalam surat Raja Nusantara didukung oleh simbol-simbol lain yang juga hukan hanya bermakna pada kekuasaan raja, tetapi pada penguasa tertinggi, yakni Tuhan. Keterkaitan kekuasaan pada penguasa tertinggi, Tuhan, dalam masyarakat Nusantara adalah wajar sebab dalam masyarakat ini dikenal konsep raja adalah khalit

 Metadata

No. Panggil : D1830
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : volume
Deskripsi Fisik : v, 357 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D1830 07-17-055208353 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20277740