Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi manajemen laba melalui akrual dan aktivitas riil di sekitar penawaran saham tambahan serta pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Manajemen laba akrual diproksikan dengan akrual diskresioner sedangkan aktivitas riil diproksikan dengan aktivitas pengelolaan penjualan, peningkatan produksi, dan pengurangan biaya diskresioner. Hasil uji beda menunjukkan perusahaan melakukan peningkatan level produksi sebelum penawaran saham tambahan dan cenderung melakukan manajemen laba akrual di sekitar penawaran saham tambahan. Akan tetapi, hasil regresi menunjukkan aktivitas peningkatan produksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan satu tahun pasca penawaran saham tambahan sedangkan manajemen laba akrual tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini mengindikasikan aktivitas peningkatan level produksi yang dilakukan perusahaan cenderung tidak oportunis karena meningkatkan kinerja perusahaan di masa depan. Abstract The purpose of this study is to detect earnings management through accruals and real activities around seasoned equity offering and its effect on firm's financial performance. Accrual earning management is proxied by discretionary accrual while real activities are proxied by sales management activities, increased production, and reduction of discretionary expenses. Paired samples test shows the company increased its level production prior to seasoned equity offering and tend to conduct accrual earning management around seasoned equity offering. However, the regression results indicate the increasing level of production has positive effect on firms' financial performance one year after the seasoned equity offering whereas accrual earning management has no effect on company performance. This indicates the increasing level of production tends not opportunistic, but consistent with company's goal that allow better future performance. |