:: UI - Skripsi Open :: Kembali

UI - Skripsi Open :: Kembali

Musik sebagai Bentuk Komunikasi (Telah Historis Tentang Musik Rap sebagai Fenomena Komunikasi)

Atika Nur Rahmania; Lilik Arifin, supervisor; Ade Armando, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996)

 Abstrak

Penelitian ini berusaha mendapatkan gambaran komprehensif mengenai musik sebagai bentuk komunikasi melalui penelaahan historis komponen-komponen yang terlibat dalam pengkomunikasian musik rap. Penelaahan dilakukan melalui cara pandang yang bersifat makro, lebih lanjut berusaha memberikan gambaran bagaimana perubahan-perubahan dalam komponen komunikasi; pengirim, pesan, media dan khalayak, secara simultan merubah hubungan antara masing-masing komponen dalam proses komunikasi tersebut. Dari penelitian ini teridentifikasi bahwa fluktuasi politik dan kondisi ekonomi masyarakat Amerika Serikat berperan dalam bentuk-bentuk pengekspresian bermusik bangsa Afrika Amerika. Kehidupan yang penuh tekanan tersebut melahirkan semangat yang mendasari proses kreatif bermusik mereka. Kondisi psiko sosial tersebut termanifestasikan dalam sebuah musik yang dijadikan sebagai bentuk resistensi mereka sebagai sebuah subkultur, untuk menunjukkan kebanggan identitas, wahana protes sosial terhadap kelas dominan. Sementara itu industri hiburan di Amerika, telah berkembang menjadi sebuah industri yang menghasilkan banyak laba. Oleh karenanya produk-produk yang dihasilkan tunduk pada aturan-aturan komersial yang menjadi filosofi produsennya. Apalagi karena konsumen industri hiburan, terutama musik populer adalah kaum remaja. Pihak produsen jeli dalam mengidentifikasi potensi komersial para remaja, yang aktif menelusuri dunia simbolis untuk memperoleh jati diri sebagai sebuah generasi. Reaksi industri hiburan adalah memberikan tawaran-tawaran kreatif baru kepada mereka. Subkultur dalam hal ini dipandang pemasok kreatifitas industri rekaman, yang dengan kekuatan terpaannya mengarahkan minat khalayak terhadap produkproduk pemuas kebutuhan mereka. Melalui pola kerja demikian, budaya subkultur terserap oleh budaya mainstream. Budaya subkultur pada akhirnya berkembang menjadi sebuah recorded culture. Salah satu dampaknya adalah banyak unsur-unsur dalam budaya tersebut menjadi hilang orisinalitasnya. Akibatnya, tujuan dari para komunikator, dalam hal ini para rapper untuk memperoleh pemahaman terhadap diri dan kelompoknya, terkaburkan oleh kemasan industrial tersebut. Menyadari semakin berkembangnya teknologi komunikasi yang mengaburkan batas wilayah dan batas kultural, kekuatan media dalam menyeragamkan selera lewat penciptaan simbol perlu diantisipasi. Dengan mencermati gerak industri populer, diharapkan dapat memperoleh pemahaman terhadap pentingnya telaah-telaah pengkomunikasian budaya populer.

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : S4177
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xii, 223 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S4177 14-24-35670658 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20284695