Golongan menengah Indonesia dan komunikasi politik (Studi analisis isi terhadap pernyataan Intelektual, Mahasiswa, Kelompok Profesional, Pemimpin Suratkabar dan Pengusaha/Pedagang terhadap isu Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesia (KLB-PDI) pada Suratkabar Kompas dan Media Indonesia
Arif Zulkifli;
Eduard Lukman, supervisor; Ade Armando, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995)
|
Golongan menengah memi1iki peran yang besar saat kita menganalisis struktur masyarakat. Unfuk konteks Indonesia peran golongan ini mengalami pasang naik dan surut seiring perubahan sistem politik yang berlaku di Ind onesia : sistem demokrasi parementer. Demokrasi terpimpin dan orde baru.Pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an terjadi sejumlah perubahan pada situasi politik Indonesia. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana peran golongan menengah Indonesia itu yang dalam konteks penelitian iniadalah bagaimana isi komunikas politiknya terhadap suatuperistiwa demokratisasi di Indonesia kini. Sebagai kasus demokratisasi dipilih kasus Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesia (KLB-PDI). Sedangkan kelompok yang diidentifikasikan sebagai golongan menengah adalah intelektual, mahasiswa kelompok profesional, pemimpin suratkabar dan pengusaha/pedagang Penguktiran isi komunikasi politik ini dilakukan dengan metodologi analisa ini kualit.aUf terhadap seluruhpernyataan kclima kelompok yang .diteliti yang terdapat padasuratkabar Kompas dan Media Indonesia pada periode 2-13Desember 1993. Dari konseptualisasi yang dilakukan terhadap pernyataankelima kelompok yang diteliti terhadap isu KLB PDI diperoleh2 isu utama KLB POI: isu independensi partai dan isu kepemimpinan.Terhadap isu independensi partai, kelima kelompokmasyarakat yang diteliti umumnya tidak sepenuhnya menolakintervensi eks ternal terhadap POI. Artinya intervensi itudipahami Sebagai sesuatu yang ada dalam kon teks kehidupanpartai politik di Indonesia yang memungkinkan peran negarasebagai ekuatan eksternal. Apa yang kelima Kelompok masyarakatanggap penting adalah bagaimana mengurangi peran kekuataneksternal tersebut dan bukan menghi langkannya sama sekali.Sebagai catatan , kekuatan eksternal yang dimaksudkan olehkelima kelompok masyarakat yang diteliti adalah negara.Terhadap isu epemimpinan, yang lebih dipilih umumnyaadalah tipe kepemimpinan figuritas taripada ipe kepemimpinankelembagaan. Tipe kepemimpinan yang pertama lebihmenyangkut figur tokoh itu dengan mitos-mitos yang melekatpadanya -- dan tipe yang kedua lebih mengacu pada kemampuandiri tokoh tersebut dalam menyelesaikan persoalan-persoalandi dalam organisasi yang dipimpinnya |
![]()
|
No. Panggil : | S4116 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xxii, 238 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S4116 | 14-20-329092549 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20284754 |