ABSTRAK Suratkabar daerah sebagai salah satu media komunikasi peran utama sebagai media penyebaran berita massa meini liki ke daerah dimana dia bersirkulasi. Penelitian ini memaparkan tentang profil berita dalam halaman pertama suratkabar daerah Waspada, Pikiran Rakyat, Januari, 7 pembangunan Bali Post dan Banjarmasin Pcst, tanggal 13 5 Maret, 24 April, i Mei, 9 Juni, 16 Juli, 24 Agustus, 1 September, 2 Oktober, 21 November, dan 15 Desember, semuanya Februari, dalam tahun 1990. Dalam analisis skripsi ini diteliti tentang profil berita pembangunan yang meliputi persoalan kualitas berdasarkan ukuran mutu kriteria peliputan berita pembangunan. Dan pada bagian lain dipaparkan penyelidikan trend pers daerah melalui kategorisasi isi berita menurut sektor pembangunan, sumber berita pembangunan, nara sumber berita pembangunan, dan lokasi event berita pembangunan. Dengan menggunakan metode analisis isi, diperoleh profil berita pembangunan empat suratkabar daerah yang diteliti di simpulkan: Pers Daerah dalam peliputan berita pembangunannya masih sangat lemah dari segi kualitas. Sektor pembangunan yang pembangunan ekonomi, kemudian disusul dengar, sektor diliput secara menonjol adalah sektor pembangunan politik/diplomasi dan lingkunqan hidup. Dan berdasarkan data yang diperoleh, tampak kantor berita Antara cukup besar dalam membantu suratkabar daerah diluar dari liputan wartawannya bahwa peranan menyediakan berita-beri tanyai, sendiri. Melalui analisis isi ini pula didapat bahwa nara sumber berita pembangunan masih dominan pada pejabat pemerintah. Sebagai pertanda bahwa state oriented masih tampak menonjol d i lingkungan pers daerah. Sekaligus memperkuat anggapan terhadap pers Indonesia yang umumnya bercirikan terlalu banyak mengacu pada pejabat pemerintah. Sedangkan lokasi event berita pembangunan yang menonjol adalah lokasi di wilayah Jakarta. Sehingga terjad.i konsentrasi peliputan hanya ada di pusat, bukan di daerah. Hasil penelitian ini mendukung berbagai pendapat atau pemikiran yang sering timbul pada diskusi-diskusi ihwal pers pembangunan dan pers daerah, yaitu mengenai kuahnya kualitas berita pembangunan, dominannya liputan sektor ekonomi, dominannya nara sumber pejabat pemerintah, dan kesenjangan antara lokasi event berita pembangunan antara pusat, dan daerah. |