Skripsi ini merupakan penelitian mengenai pemahaman public relations pada PT. Helu Trans, dimana penekanannya adalah bag imana pemahaman tersebut menyebabkan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan public rela~ions dalam manajemen. Penelitian ·ini menggunakan met0de penelitia kualitatif yang bersifat deskriptif Sementara metode analisa yang digunakan adalah analisa..studi kasus, denganunit analisisnya adalah pimpinan, direksi, manajer, karyawan, dan klien P elu Trans.Data diperoleh melalm pengumpulan dokumen, observasi langsung dan wawancara sistematik.Peneliti juga berusaha menyeimbangkan pero ehan data dari para karyawan dengan menca · informasi kepada mantan k ryawan perusahaan yang keluar karena adanya ketidakcocokan dengan arakteristi!C pimpinan. Hal ini· · dilakii an dengan maksud memperoleh keterangan yang sesungguhnya karena terindikasi · bahwa karyawan yang masih Beketja di Helu Trans tidak bisa memberikan informasi yang jujurmengenai kekurangan-kekurangan aalam manajemen perusahaan.Helu Trans memiliki karakterisitik perusahaan yaNg oleh Rhenald Kasali digolongkan dalam jenis perusahaan muda, yakni perusahaan yang mumi dikuasai oleh satu orang yang pemilik sekatigus pimpinan dan sulit untuk menerima masuhn dari pihak lain. Dengan karakteristik yan dimih ri, Helu Trans sebenamya sangat membutuhkan keberadaan PR, namun temyata titlak memilikinya sampai sekarang.Bahkan perusahaan ini tidak pemah menggunakan jasa konsultan PR.Penelitian ini dilakukan untuk mencari faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan top management Helu Trans untuk tidak memiliki divisi PR. Dengan melakukan analisa berdasarkan wawancara dan dokumen perusahaan, ditemukan ada empat faktor yaitu: pertama, kesalahpahaman mengenai definisi dan fungsi PR~ kedua,anggapan bahwa PR bisa dilakukan oleh siapa saja dalam perusahaan; ketiga, tidak adanya pengalaman kerja dengan PR lain; dan keempat, faktor kepemilikan. Terbukti bahwa kesalahpahaman mengenai definisi dan fungsi PR membuat banyaknya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan fungsi PR dalam manajemen perusahaan.Selanjutnya dengan tidak adanya PR Internal tersebut, didapati bahwapelaksanaan fungsi-fungsi PR dalam sesungguhnya betjalan secara kurang maksimaldan bahkan mengalami kekurangan. Apabila kekurangan tersebut dianalisa dari segikerangka pernikiran penelitian maka dapat pula diprediksi keadaaan fungsi PR HeluTrans jika prak.-tisi PR tidak ada dalam perusahaan.Masalah pada hubungan dengan karyawan sekaligus bagaimana bentukkomunikasi dua arah bisa berjalan dalam perusahaan adalah hambatan yang paling besardihadapi perusahaan . Kedua hal ini temyata banyak menimbulkan permasalahan namunbelum disadari oleh pimpinan. Masalah sebagian besar disebabkan oleh ciri-ciripimpinan yang one man show, tidak bisa menepati janji kesejahteraan kepada pegawai,dorninasi dalam penerimaan pegawai baru, dan tidak diperlengkapinya Helu Transdengan sarana komunikasi dua arah yang baik.Padahal dengan karaki:er pimpinan ·yang sulit untuk menerima masukan makaadanya sarana akan mempermudah komunikasi dua arah tersebut. Akibatnya banyakpegawai bermutu Helu Trans yaiig-·feluar karena inenemukan bahwa lingkungan kerjadi Helu Trans kurang sehat karena masalah komunikasi terse but.Kalaupun ada masalah pada kaq,awan, tidak berani dikemukan kepadapimpinan. Hal ini dibuki:ikan dari perbedaan jawaban antara respond en yang merupakankaryaw·an dan responden yang merupakan mantan karyawan. Berarti bagi karyawanyang bermasalah namun tidak mernililh pilihan lain selain tetap bekerja, akan terjadikonflik batin yang pas · berpengaruh dengan produk-tifitas pegawai tersebut.Pada akhimya dengan serangkaian jawaban atas permasalahan yang ada makapeneliti hendak mep1berikan saran kepada PT. Helu Trans secara khusus dan secaraumum kepada Rerusahaan muda lainnya bahw·a keberadaan PR Internal sangat pentingdalam perus aan. PR juga yang akan membantu pelaksa aan komu il(asi lainnyadalam perusahaan yang setelah diteliti temyata kurang maksi al.Temyata sangat terbuk-ti bahwa jika suatu perusahaan merniliki divisi R ,makayang perlu diberikan hanyalah kesempatan untuk bisa melaksanakan fungsinyasemaksimal mungkin. Kesempatan akan sangat ljerarti karena ruang lingkup gerak PRdalam setiap kegia ya akan sangat dipengaJ i oleh dukungan dari pihak eksekutifatas, dan bila dibatasi maka tidak akan berfUI1gsi sebagaimana mesti.ny, |