Manajemen Konflik Intra Pribadi dan Antar Pribadi Korban Trafiking (Perdagangan) Eksploitasi Seksual pada Anak = Intrapersonal and Interpersonal Management Conflict Sexual Exploitation Trafficking Victim in Children
Susmini Andiniastri H.;
Askariani B. Hidayat, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005)
|
Trafiking (perdagangan) eksploitasi seksual pada anak bukanlah fenomena baru di Indonesia. Fenomena trafiking (perdagangan) anak adalah seperti gunung es, artinya hanya sebagian kecil yang muncul ke kepermukaan, sedangkan jumlah kasus yang tidak muncul ke permukaan tampak jauh lebih besar. Anak-anak korban trafiking eksploitasi seksual mengalami banyak kejadian yang mempengaruhi dirinya, baik secara fisik maupun psikologis. Banyak konflik intra pribadi dan antar pribadi yang dialami mereka. Masa anakanak merupakan masa bermain, masa bersuka cita, masa belajar, masa pertumbuhan dan masa perkembangan. Namun masa-masa itu tidak dialami anak-anak korban trafiking secara wajar seperti layaknya anak-anak. Berdasarkan permasalahan tersebut, yang menjadi pertanyaan peneliti adalah bagaimana konflik intra pribadi dan antar pribadi yang dialami anak-anak korban trafiking eksploitasi seksual dan bagaimana manajemen konfliknya? Tujuan dari penelitian ini adalah Mengkaji konflik intra pribadi dan konflik antar pribadi yang dialami anak-anak korban trafiking eksploitasi seksual komersial dan mengkaji manajemen konflik yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekan kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif karena memberikan gambaran bagaimana manajemen konflik intrapribadi dan antarpribadi yang dilakukan oleh korban trafiking (perdagangan) eksploitasi seksual pada anak. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Sesuai dengan tujuan penelitian maka penentuan informan dalam penelitian ini dengan teknik snowball. Pemilihan informan adalah secara purposive yaitu hanya informan korban trafiking eksploitasi seksual. Unit analisis Individu informan korban trafiking (perdagangan) eksploitasi seksual. Dari Hasil wawancara mendalam terungkap bahwa latar belakang keluarga dan krisis ekonomi yang berkepanjangan merupakan hal yang mempengaruhi meningkatnya kasus trafiking di Indonesia. Kasus trafiking eksploitasi seksual (dijadikan pelacur) diakibatkan adanya sistem budaya patriarki yang masih terjadi di Indonesia. Latar belakang pendidikan yang rendah dan latar belakang budaya konteks tinggi (high context culture) ikut menentukan cara bagaimana anak-anak korban trafiking tersebut menghadapi konflik dan mencari jalan keluar dari konflik yang dihadapinya. Selain itu peneliti menemukan bahwa gaya tiap individu dalam menghadapi konflik berbeda-beda. Dari hasil wawancara mendalam terhadap informan terungkap bahwa walaupun gaya manajemen konflik yang dilakukan informan selalu sama, akan tetapi tidak menutup kemungkinan informan melakukan gaya manajemen konflik yang berbeda tergantung situasi dan kondisi yang dihadapinya. Sexual exploitation Trafficking in children is not a new phenomenon to Indonesia. Trafficking in Children is just like "tip of the ice berg", that is to say that the number of cases brought to light is not a true representation of the scale of the problem, many cases are unheard. The victims of sexual exploitation trafficking suffer extreme trauma, both mentally and physically and they have endured many intrapersonal and interpersonal conflicts. A childs childhood should be a time for playing, learning, growing and developing, but unfortunately a victim of trafficking does not have the chance to do so unlike other children. According to this research has posed the question what are the intrapersonal and interpersonal conflict experienced by the victims and how they manage it. The aim of this research is to learn about the victims' intrapersonal and interpersonal conflicts and how they manage it. This research uses qualitative studies and is descriptive of how the victims manage their intrapersonal and interpersonal conflicts it also uses an in-dept interview technique. The informan was choosen by using the snowball technique. The unit analysis is sexual exploitation trafficking victim. From the in-depth interview, researcher found that family background and economic crisis are leading factors to the rise of numbers of trafficking victims in Indonesia. Sexual exploitation trafficking still occurs due to the existence of the patriarchy system in Indonesia. The way the victims manage their conflict is affected by their educational background and high context culture. The researcher found that each person had their own different way of managing their conflict. From the in-depth interview it was also found that every person used the same management technique, however on occasion these methods changed due to the situation and conditions. |
S4337-Susmini Andiniastri H.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S4337 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | viii, 123 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S4337 | 14-24-79663276 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20285223 |