ABSTRAK Depresi pasca melahirkan adalah salah satu gangguan afektif yang dialami ibudalam jangka waktu satu bulan hingga satu tahun pasca melahirkan. Prevalensigangguan ini bervariasi mulai dari 0,5% - 60%. Terdapat beberapa faktor yang didugameningkatkan resiko kemungkinan terkena depresi pasca melahirkan. Tingkatprevalensi dan faktor resiko merupakan hal yang dipengaruhi oleh budaya. Olehkarena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk melihat prevalensi dan faktor resikoyang terdapat di Jabodetabek. Pengukuran prevalensi dan faktor resiko dilakukandengan mengkorelasikan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan datademografi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan setting hospitalbased yang dilakukan di puskesmas Sukmajaya, Depok pada perempuan yang barumelahirkan dan memiliki bayi berusia satu bulan hingga satu tahun. Prevalensi diukurdengan hasil EPDS dan analisis faktor resiko dihitung dengan menggunakan tekniklogistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi depresi pascamelahirkan di Jabodetabek sebesar 45% dan faktor resiko yang dominan adalahpendidikan rendah dan suami yang tidak memberikan dukungan pengasuhan anak. ABSTRACT Postpartum depression is an affcctive disorder that occurs during approximateIy onemonth to one year after childbirth. Prevalence of this disorders starts from 0,5 % -60% with various risk factor depends on the culture. Therefore, this research need tobe conducted to examine prevalence and risk factor in Jabodetabek. Postpartumdepression is measured with correlation between EPDS and demographicquestionnaire. This research is a quantilative research. The settings of this research ishospital based settings that held on Puskesmas Sukmajaya, Depok. Samples of thisresearch are women with who had just given birth and has a baby with age betweenone month and one year. The result of this research is that prevalence of postpartumdepression is 45% and the significant risk factor are low education and unsupportivehusband. |