:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

The relationship of identity fusion and social indentification with extreme pro-group behavior Bataknese Tribe

Gloria Daniela Pasaribu; Amarina Ashar Ariyanto, supervisor; Mochamad Enoch Markum, examiner; Imelda Ika Dian Oriza, examiner ([Publisher not identified] , 2010)

 Abstrak

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubugan dari fusion identity, identifikasi sosial, dengan tingkah laku ekstrim untuk group. Identity fusion adalah suatu prasaaan menyatu dengan kelompok yang membuat anggota merasa memiliki tanggung jawab personal untuk kelompoknya. Penelitian ini berargumen bahwa kedua bentuk identifikasi, identity fusion dan identifikasi sosial dapat menjelaskan kenapa seseorang mau melakukan tindakan ekstrim untuk kelompoknya. Penelitian ini juga berargumen bahwa identity fusuion memiliki pengaruh lebih besar terhadap perilaku ekstrim untuk kelompok daripada social identification. Terlebih lagi, Identity fusion akan dapat menjelaskan perilaku ekstrim untuk kelompok tanpa identifikasi sosial Penelitian ini dilakukan terhadap suku Batak karena suku ini dianggap memiliki karaktersitik sebagai sebuah kelompok yang self-defining. Setelah melakukan penelitian terhadap 110 orang Batak, ditemukan bahwa fusion identity dan identifikais sosial dapat menjelaskan tingkah laku ekstrim untuk kelompok. Fusion identity juga ditemukan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap tingkah laku ekstrim untuk kelompok daripada identifikasi sosial akan tetapi ditemukan bahwa pengaruh yang dimiliki fusion identity tidaklah tanpa identifikasi sosial. Studi ini mengemukakan tiga dimensi baru tingkah laku ekstrim untuk kelompok spesifik untuk suku Batak dan merupakan studi pertama yang menenliti hubungan antara fusion identity dan tingkah laku ekstrim untuk kelompok Batak.

ABSTRACT
The study aims to assess the relationship of fusion identity, social Identification, with extreme pro-group behavior. Identity fusion is a feeling of oneness with the group that induces people to tether their feelings of personal agency to the group. The study hypothesized that both types of identification, fusion identity and social identification can explain the behaviors of members to endorse in extreme behavior on behalf of the group. The study further argued that the effect of identity fusion to extreme pro-group behavior wili be bigger than social identification. Identity fusion may also explain extreme pro-group behavior without social identification. The study was conducted on a tribe named Batakn based on its characteristics as a self-defining group. By conducting a study on 110 Bataknese, it is found that fusion identity and social identification may explain extreme pro-group behavior. Fusion identity also has higher influence on extreme pro-group behavior although was not able to explain extreme pro-group behavior without social identification. The study proposed three new variables of extreme progroup behavior specifically to Bataknese people and was the first to investigate the relationship of fusion identity and extreme pro-group behavior among Bataknese.

 File Digital: 1

Shelf
 S3685-Gloria Daniela Pasaribu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S3685
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2010
Program Studi :
Bahasa : eng
Sumber Pengatalogan : LibUI eng rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : viii, 60 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3685 14-19-260526910 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20285550