Debt capacity dan pengujian teori Pecking Order pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2006-2010
Andi Dwi Kurnia Nugraha;
Bernardus Yuliarto Nugroho, supervisor; Umanto, examiner; Nurul Safitri, examiner; Saragih, Ferdinand Dehoutman, examiner
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012)
|
Skripsi ini membahas mengenai pengelompokan perusahaan berdasarkan debt capacity dan pengujian teori pecking order pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2010. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan non-keuangan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data keuangan perusahaan yang didapat dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dan menggunakan metode PLS (Panel Least Square). Pengelompokan perusahaan berdasarkan debt capacity dilakukan untuk melihat hubungan antara financing deficit terhadap penerbitan utang jangka panjang sesuai dengan model pecking order. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan mengelompokkan perusahaan berdasarkan debt capacity, model pecking order dapat membedakan keputusan pendanaan perusahaan dengan lebih baik. Perusahaan yang memiliki debt capacity tinggi lebih memilih menggunakan utang dibandingkan perusahaan dengan debt capacity rendah ketika mengalami defisit keuangan. This undergraduate thesis discusses about debt capacity of the firms and the test of pecking order theory of non-financial firms listed at Indonesia Stock Exchange from 2006-2010, based on their financial statements published in the period of observation. The sample in this research was obtained by the use of purposive sampling method. This research is a quantitative study using secondary data from financial statements from BAPEPAM and uses PLS (Panel Least Square) method. Classification firms by its debt capacity is needed to examine the relationship between financing deficit towards long-term debt issue according to the pecking order model. Results showed that classifying firms by its debt capacity made a significant improvement of pecking order model to distinguish financing decision of the firms. Firms with high level of debt capacity prefer to issue debt than firms with low level of debt capacity when facing financing deficit. |
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resources |
Deskripsi Fisik : | xiii, 73 pages ; 30 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-17-371698589 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20285728 |