:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pengaruh Televisi terhadap religiusitas (Studi kasus pada masyarakat santri Pesantren Jagasatru dan warga Kelurahan Panjunan Cirebon)

Kurniadi; Ibnu Hamad, supervisor; Dedi Nur Hidayat, examiner (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001)

 Abstrak

Televisi sebagai media massa mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
audiensnya, banyak renelitian yang telah membuktika hal tersebut. Gerbner (1956)
melakukan studi tentang efek televisi terhadap individu yang terkena terpaan televisi dan
yang tidak terkena terpaan, dari hasil J?enelitiannya dihasilkan Cu?tivation Theory. Di san
ia menjelaskan bahwa terpaan tayarigan televisi yang berkesinambungan mempengaruhi
pola pikir seseorang. T elevisi sebagai media, menampilkan realitas yang dibentuk · oleh
pekerja media. ealitas ini akan tert am dalam benak audien yang lambat laun akan
menjadi realita s0sial. Penanaman ini terjadi dalam kurun waktu tertentu. Banyak lagi
penelitian yang telah membuktikan pengaruh elevisi.
Penelitian ini pu masih.. dalam rangkaian pembuktian pengaruh televisi terhadap
individu, hanya saja jenis pengaruh yang menjadi fokus perhatian adalah pengaruh
terhadap nilat-nilai religius yang dimiliki oleh . individu. Banyak anggapan bahwa
televisimempunyai andil terhadap turunnya nilai-nilai masyarakat dewasa ini, namun
pembuktian dari an gapan tersebut ja ang sekali ditemukan. Penelitian ini mencoba
menjawab tantangan tersebut.
Pengaruh televisi terhadap individu tidak dilihat sebagai proses linear yang kaku,
seakan-akan tidak ada faktor lain yang turut mempengaruhi proses tersebut. Kondisi
lingkugan sekitarnya ataupun bentuk-bentuk pengaruh dari keluarga dan ternan
sepermainan turut membentuk nil i religius p,ada indiviou. Faktor-faktor lain dalam
proses tersebut berusaha diketengahkan dalam penelitian in·, namun penelitian ini tetap
memfokuskan pada kajian efek media tersebut, yakni pengaruh televisi terhadap
religiusitas seseorang. Apakah televisi menimbulkan efek yang mempengaruhi sistem
religius seseorang dengan latar belakang sistuasi religius lingkungan sekitarnya.
Latar belakang kondisi religius ini yang kemudian oleh Geertz dikategorikan
menjadi santri, abangan, dan priyayi ini kemudian banyak digunakan sebagai bahan
acuan dalam pengkategorian masyarakat Jawa. Hanya saja kemudia pengkategorian ini
mendapat banyak bantahan, karena abangan dan santri merupakan pengaktegorian
berdasarkan status religiusnya sedangkan priyayi lebih merupakan pengaktegorian
berdasarka status sosial yang dihubungkan dengan kedekatan pada komunitas keraton Penggunaan santri dan abangan dalam penelitia ini ingin menghindari kerancuan
pengaktegorian tersebut namun masih tetap melihat latar belakang religisu individu.
Santri digunakan untuk menunjuk pada se~orang yapg menuntut ilmu di pesantren
dan bertempat tinggal di sana. Istilah ini juga digunakan untuk menunjuk kelompok salah
satu agama yang berada di Jawa, yang ditandai dengan ketaatan dalam menjalankan
ibadah ritual serta berpegang teguh kepada doktrin agama. Abangan secara harfiah berarti
merahan, istilah ini dignakan untuk menunjuk 'kelompok yang mengaku muslim, tetapi
kurang acuh terhadap doktrin agama dan terpesona oleh detail keupacaraan dan slametan.
Kondisi masyarakat semacam ini masih terlihat di Cirebon. Pengambilan populasi pada
masyarakat Cirebon didasarkan pada latar belakang sejarahnya. Cirebon pernah menjadi
pusa penyebaran Islam pada akhir abad 18, di tempat ini pula pernah tinggal Sunan
Gunung Jati salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan Islam di Jawa. Kemudian
masyarakat Cirebon mernitiki karakteristik masyarakat yang dapat digolongkan pada dua
klasifikasi tersebut. perbedaan yang menyolok pada masyarakat tersebut adalah dengan
banyaknya pesantren yang berkembang di Cirebon namun banyak pula masyarakat yang
masih menganut adat peninggalan nenek moyang mereka.
Penggunaan media jika dilihat dari teori uses and effect memiliki tiga unsur ..
Pertama adalah konse uensi, konsekuensi di sini adalah e(ek kehilangan waktu, tidak
melakukan tindakan lain dan segala sesuatunya karena menggunakan media kedua adalah
effect, effect disini adalah pengaruh yang terjadi pada individu ~ena isi media yang
digunakan. Ketiga adalah konsefeks, . konsefeks disini adalah akibat yang dihasilkan
secara bersama-sama antara konsekuensi dan dan effect pada seseorang. Sedangkan
religius sebagai efek dilihat dalam tiga'dimensi efek, kognitif: afektif: dan konati£
Sesuai dengan paradigma positivis, penelitian ini menggunakan teknik analisa
statistik alpha cronbach, t test, pearson correlation, regresi linear, dan z test untuk dua
sampel independen. Sedangkan pengumpulari data primer menggunakan kuesioner,
namun untuk mendukung interpretasi penelitian ini menggunakan data literatur dan
wawancara terhadap tokoh yang kompeten. Pengambilan sampel menggun.ak,an{lustering
. sampling, sampel yang ditarik adalah 30 responden dari masing-masing karakteristik.
Clustering sampling ini mengakibatka hasil penelitian hanya bisa dilihat pada populasi
yang berdekatan dengan sampe~ tidak bisa diterapkan pada kelompok populasi
Analisa data yang melihat sampai hubungan p~ masing-masing dimensi
membuktikan beberapa hipotesis penelif ditolak, nilai signifikansi tidak mencapai
batas maksimum yang diperbOle an. Secara umum kesimputan yang dapat ditarik
adalah pola religius Santri memiliki religiusitas yang kuat. Sedangkan pada masyarakat
abangan po Ia religiusnya cenderung lebih lemah dibandingkan sntri. Nilai-nilai religius
· masyarakat abagan kuat pada level kognitif, tetapi pada level selanjutnya semakin
melemah. Pola menonton televisi santri hanya untuk · mengisi waktu luang saja,
sedangkan pada masyarakat abangan pola menonton televisi masyarakat abangan
merupakan masyarakat yang melakukan pemilihan cara televisi.
Hampir semua pengujian yang memasukkkan variabel ketiga tidak signifikan.
Berarti bahwa sosialisasi agama tidak mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dan dependen. Ada uji antar hubungan yang ~cara signifikan membuktikan
bahwa variabel ternan dan keluarga ini mempengaruhi hubungan antara televisi dan
religiusitas. Pada masyarakat santri variabel ternan mempengaruhi hubungan televisi dan religiusitas pada hubungan antara konsekuensional dengan religisusitas, konsekuensional
dengan aspek kognitif religiusitas, dan konsekuensional dengan aspek afektif religiusitas.
Hubungan antara isi televisi dan religiusitas temyata berbanding positif. Efek
televisi mempunyai arah positif terhadap religiusitas, semakin besar efek yang terjadi
maka sernakin besar pula religiusitas seseorang. Jadi semakin menggunakan isi televisi
maka sernakin religius. Hal ini karena sampel memiliki penanaman religiusitas yang kuat.
Keinudian hal ini membe~t~ filter pada mereka untuk menerirna pengaruh dari televisi.
Penggunaan pandaiigan active audiens yang melatar belakangi teori uses and effect
. telah dibuktikan pada sampel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini sudah
berusaha membuktikan hubungan antara penggunaan televisi dengan efek religiusitas
audiens. Namun disadari penelitian ini masih tetap memiliki kekurangan

 File Digital: 1

Shelf
 S4070-Kurniadi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : S4070
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 210 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S4070 14-22-70150104 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20285815