Deskripsi Lengkap

Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text (rdacontent)
Tipe Media : unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Tipe Carrier : volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Deskripsi Fisik : xi, 177 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Ketersediaan
  •  File Digital: 1
  •  Ulasan
  •  Sampul
  •  Abstrak
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S4268 14-24-19813918 TERSEDIA
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20285937
 Abstrak
Media massa seringkali menampilkan realitas yang lebih "nyata" dibandingkan dengan realita yang ada. Terlebih lagi pada televisi, yang telah menjadi "the second god" bagi masyarakat kapitalis. Akhir-akhir ini program andalan yang sering ditampilkan stasiun-stasiun televisi di Indonesia adalah paket sinetron. Sinetron sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Salah satu sinetron yang pernah booming adalah sinetron Dewi Fortuna yang ditayangkan di SCTV. Representasi mengenai perempuan yang muncul dalam sinetron ini sarat dengan pembentukan sebuah realitas mengenai perempuan ideal. Secara sadar maupun tidak sadar, sinetron ini telah membentuk sebuah citra tentang perempuan ideal. Hal ini terungkap lebih lanjut karena dapat dilihat dari pembingkaian yang dilakukan terhadap perempuan yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini, yang dapat dilihat dari berbagai sisi, seperti fisik, pikiran, sosial, pekerjaannya, pembagian kerja, dan politik. Secara keseluruhan dapat diambil benang merahnya, yaitu pembentukan citra ini merupakan sebuah produk kapitalisme. Akibatnya kebanyakan perempuan Indonesia saling bersaing untuk menjadi yang paling ideal, sesuai dengan gambaran ideal yang dilihat dalam sinetron. Didukung pula dengan program-program televisi lain, seperti iklan dan berita. Analisis yang dilakukan untuk mengungkap tentang pembentukan citra perempuan ideal, seperti dalam sinetron ini adalah discourse analysis, sociocultural analysis, order of discourse yang terangkai dalam critical discourse analysis, dan juga analisis teks dan interteks dengan metode framing pada dua episode sinetron Dewi Fortuna. Diperoleh kesimpulan bahwa kepentingan komersil lebih menonjol dari pada kepentingan idealisme untuk menentukan representasi yang akan dimunculkan dalam sinetron. Salah satu hasilnya adalah konstruksi realitas pada cerita Dewi Fortuna mengenai perempuan ideal, sehingga hal tersebut membentuk sebuah citra tentang perempuan ideal dalam masyarakat.