"Peranan frustasi terhadap guru dan kepala sekolah melalui ""anger"", dalam keterlibatan siswa pada perkelahian pelajar sebagai bentuk agresi"
Fatmadian Darman;
Siahaan, Frieda Maryam Mangunsong, supervisor; Amarina Ashar Ariyanto, supervisor
([Publisher not identified]
, 1995)
|
ABSTRAK Perkelahian pelajar samapai saat ini menjadi topik yang sering dijadikan bahanpembicaraaa Banyak orang benisaha meneliti lebih lanjut mengenai dinamika teqadinyaperkelahian pelajar tersebut. Mustofe (dalam Johanes 1993) menjelaskan faktor-faktoryang mungl^ menjadi penyebab teqadinya perkelahian pelajar. Penyebab itu dibagimenjadi empat bagian yaitu anak/siswa, keluarga, sekolah dan lingkimgan sekitamya.Keempat &ktor tersebut dapat dikupas lebih lanjut sehingga ditemukan solusi yang mampumemecahakan masalab perkelahian pelajar tersebut. Dalam penulisan ini, &ktor sekolahmerupakan faktor yang menjadi titik berat penelitian mengingat adanya kemungkinan yangcukup baik nntiik dilakukannya interfensi. Hal ini didukung dengan adanya sistem yangbaku dalam setiap sekolah dan adanya keseragaman dalam menjalankan sistem tersebut.Perkelahian pelajar merupal^ salah bentuk agresi yang dengan sengaja dilakukanoleh siswa yang bersangkutan. Pemahaman dari tindakan agresi yang diberikan Baronadalah suatu tindakan yang disengaja dan bertujuan untuk melukai orang lain (dalamDeaux ,1988). Didasari oleh pengertian inilah maka perkelahian pelajar dianggap sebagaitindakan agresif. Salah satu penyebab mimculnya perilaku agresif adalah adanya fiustrasiyang dialami oleh subyek. Berkowitz (dalam Deaux, 1993) menyatakan bahwa untukmengaitkan fiustrasi dan agresi harus melalui anger sebagai variabel penghantar.Pengertian dari fiustrasi itu sendiri adalah adanya ketidaksesuaian anatara harapan dengankenyataan. Sedangkan ager adalah suatu dorongan yang dirasakan oleh seseorang untukbertindak agresif. Dikaitkan dengan faktor penyebab perkelahian yang menjadi titik berat penelitianyaitu sekolab, maka dapat dikatakan bahwa siswa mengalami frustrasi terhadapsekolahnya. Dengan demikian mereka memiliki dorongan yang cukup besar untukbertindak agresif yang pada akhimya tampil dalam bentuk perilaku terlibat dalamperkelahian pelajar.Untuk memahami bagaimana sekolah mempengaruhi siswa, maka Conger (1988)menyatakan bahwa lingkungan sekolah dibagi menjadi dua bagian yaitu lingkunganinstrumental dan lingkungan sosial. Lingkungan instrumental berupa Fasilitas (instrumenkeras) dan kurikulum (instrumen lunak). Sedangkan lingkungan sosial berupa orangorangyang terlibat dengan mereka selama di sekolah yaitu guru, kepala sekolah danpetugas administrasi. Dalam penelitan ini, keadaan frustrasi yang dimaksud adalah frustrasiterhadap guru dan kepala sekolah (variabel).Lebih rinci lagi, faktor guru dan kepala sekolah dibagi menjadi dua kategori/aspek(sub variebel) yaitu kemampuan manajemen kelas dan menjalin hubungan sosial guru,kemanq)uan manajemen sekolah dan menjalin hubungan sosial kepala sekolah. Dengandemikian dalam penelitian ini akan menajawab bagaimana peran frustrasi terhadap faktorfektortersebut dalam menentukan keterlibatan siswa pada perkelahian pelajar. Perananfrustrasi itu sendiri tidak secpru Jqngsung berpenganih melainkan melaui anger yangditimbulkan frpsf^asi yang dj^I^uninya.Teknik analisa data y^g al^an digunakan afjalah multiple r^^-ession vfntuk melihatbesar sumbangan masipg-masing variabel ataif sub variabel. Untuk ipejihat hubungananger dengan keterlibatan pada perkelahian elajar digun^an t-test dan korelasi pointbisserial. Dari hasil penghitungw akan dipproleh hasU yang ajcan memperlihatkandinamika dari masing-masing variabel.Hasil menunjukkan bahwa kfrutrasi terhadap manajemen kelas guru dinilai palingberperan dalam menimbulkan anger pada siswa. Selanjutnya adalah kfrustrasi terhadapkemampuan menjalin hubungan sosial kepala sekolah dan diikuti oleh kemampuanmanajemen sekolah kepala sekolah. Frustrasi terhadap kemampuan menjalin hubungansosial guru tidak berperan dan tidak memiliki hubungan yang signifikan dalammenimbulkan anger. Hubungan antar anger dan keterlibatan pada perkelahian pelajardhemukan signifikan sehingga penemuan sumbangan masing-masing variabel otomatismenjelaskan hubungan tak langsung dengan keterlibatan siswa pada perkelahian pelajar.Pada akhir penulisan ditemukan hash lain yaitu adanya perbedaan dinamikasumbangan sub variabel antara kelompok terlibat dan tidak terlibat.Hal yang sama jugaditemukan dalam tiap kelompok "asal sekolah" sampel yang digunakan. Saran yangdiberikan lebih kepada saran pembuatan alat, penelitian lebih lajut mengenai guru dankepala sel(o|ah yang ideal bagi siswa serta masukan untuk memperbaiki kemaippuanm^jemen kel^ guru a^ar spsuai dengan apa yang diharapk^p pleh siswa. |
![]()
|
No. Panggil : | S2316 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 109 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S2316 | 14-18-164375303 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286515 |