Hubungan antara persepsi ketidaksetimpalan dengan sikap terhadap aksi mogok kerja dan perbedaan bentuk reaksi frustrasi (Peneleitian mengenai buruh di Kawasan Industri Tangerang)
Juli Komalasari;
Dradjat Setio Soemitro, supervisor
([Publisher not identified]
, 1995)
|
ABSTRAK Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para buruh mendatangkan masalah dankerugian yang tidak sedikit, baik bagi pihak perusahaan maupun bagi para buruh itusendiri. Aksi mogok kerja sebagai salah satu bentuk reaksi agresi, termasuksalah satucara yang digunakan oleh buruh untuk memperbaiki keadaan yang dipersepsikan tidaksetimpal. Kendala dalam mendapatkan responden yang sedang atau baru mengikutiaksi mogok kerja mengakibatkan permasalahan untuk melihat hubungan antarapersepsi ketidaksetimpalan dengan aksi mogok kerja menjadi bergeser. Variabel yangkemudian dipilih untuk diteliti adalah variabel sikap, karena sikap dapat menjadideterminan penting bagi terjadinya tingkah laku agresi, termasuk aksi mogok kerja.Penelitian ini kemudian berusaha untuk menelaah hubungan antara persepsiketidaksetimpalan dengan sikap terhadap aksi mogok kerja. Diasumsikan buruh yangmemiliki persepsi ketidaksetimpalan tinggi akan memillki sikap yang positif terhadapaksi mogok kerja. Lalu, jika buruh yang melakukan aksi mogok kerja dapat dikatakanmenampilkan bentuk reaksi agresi, apakah buruh yang bersikap positif terhadap aksimogok kerja juga akan cenderung menampilkan bentuk reaksi agresi ? Sebaliknya,apakah buruh yang bersikap negatif terhadap aksi mogok kerja akan cenderung menampilkan bentuk reaksi lain, yaitu reaksi substitusi atau reaksi melarikan diri ?Penelitian ini bertujuan untuk memberi kemungkinan agar aksi mogok kerja ini dapatdiantisipasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 77 orang buruh produksi yang bekerja dipabrik-pabrik di wilayah Tangerang. Teknik pengambilan sampel yang digunakanadalah teknik incidental sampIing.AIat ukur yang digunakan berupa kuesionerberbentuk skala Likert, terdiri dari skala sikap terhadap aksi mogok kerja, skalapersepsi ketidaksetimpalan, dan skala bentuk reaksi frustrasi. Hasil utama penelitianini menunjukkan adanya korelasi yang positif dan signifikan antara persepsikeidaksetimpalan dengan sikap terhadap aksi mogok kerja. Hasil utama lainnyaadalah tidak ada perbedaan bentuk reaksi frustrasi antara kelompok buruh yangbersikap positif dengan kelompok buruh yang bersikap negatif terhadap aksi mogokkerja. Saran untuk penelitian berikut adalah melanjutkan penelitian, tetapi bukan lagisekedar meneliti sikap, melainkan kecenderungan tingkah laku mogok kerja. |
S2393-Juli Komalasari.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S2393 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 93 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S2393 | 14-18-041723662 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286585 |