Perbedaan reaksi terhadap pelecehan seksual di tempat kerja (Perbandingan antara wanita berpandangan peran jenis kelamin tradisional dan nontradisional)
Sandra Catherine Heru Utomo;
Matindas, Dewi Sawitri, supervisor; Jeanette Retnasanti Suwantara, supervisor
([Publisher not identified]
, 1995)
|
ABSTRAK Salah satu hambatan yang sering ditemui wanita ditempat kerja adalah pelecehan seksual. Dalam menghadapipelecehan seksual reaksi yang dianggap paling menguntung-kan bagi korban adalah reaksi asertif, karena reaksi inidapat meninimalkan emosi negatif yang timbul setelahpelecahan seksual. Reaksi asertif meliputi ekspresi pera-saan, pendapat dan keinginan korban secara jelas, langsungdan jujur. Halaupun demikian wanita seringkali terhambatuntuk bertindak asertif, karena perilaku tersebut tidaksesuai dengan peran jenis kelamin yang diharapkan ada padawanita. Selama ini wanita lebih diharapkan untuk bertindakpasif, submisif dan nonasertif sesuai dengan stereotipperan jenis kelanin yang telah diterima luas dalam masya-rakat. Wanita yang secara kaku berpikir dan bertindaksesuai stereotip peran jenis kelamin dapat dikatakansebagai wanita yang berpandangan peran jenis kelamintradisional; wanita ini sulit untuk bertindak di luarstereotip yang ada. Sedangkan wanita yang berpandanganperan jenis kelamin nontradisional lebih fleksibel dalamberpikir dan bertindak di luar stereotip. Dalam penelitian ini akan dilihat apakah terdapat perbedaan reaksi antarawanita yang berpandangan peran jenis kelamin tradisionaldan nontradisional dalam menghadapi pelecehan seksual ditempat kerja. Jenis reaksi yang akan dilihat digolongkanmenjadi asertif, pasif agresif, agresif dan nonasertif.Dalan penelitian ini terdapat 42 subyek yang menda-patkan alat penelitian berupa skala yang nengukur pandan-gan peran jenis kelamin dan kuesioner reaksi terhadappelecehan seksual. Selain itu juga dilakukan wawancarasebagai probing atas jawaban-jawaban subyek pada kuesion-er. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapatperbedaan reaksi antara wanita yang berpandangan peranjenis kelamin tradisional dan nontradisional dalam mengha-dapi pelacehan seksual di tempat kerja.Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwareaksi asertif adalah reaksi yang paling menguntungkankarena tidak menimbulkan reaksi emosional negatif padadiri korban, dan hubungan korban dengan pelaku tetap baiksetelah pelecehan. Namun hanya sebagian kecil subyek yangmelakukan reaksi ini, dan mereka masih sulit membedakanreaksi asertif dari reaksi agresif dan nonasertif. Untukitu peneliti menyarankan untuk mengembangkan suatu pélati-han asertif bagi para wanita, khususnya untuk menghadapipelecehan seksual. Untuk penelitian selanjutnya jugadisarankan untuk melihat lebih jauh perilaku agresif padawanita, untuk memperbaiki skala pengukuran, nemperbaikimetoda wawancara serta meneliti self-blame pada korbanpelecehan. |
S2542-Sandra Catherine Heru Utomo.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S2542 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1995 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 162 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S2542 | 14-18-064558591 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286718 |