ABSTRAK Perhatian pada sumber daya manusia mendukung dan mendorong diberikannyaperhatian khusus bagi anak-anak yang berbakat. Anak berbakat adalah mereka yangkarena kemampuan-kemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi.Namun tidak semua anak berbakat dapat berprestasi setara dengan potensinya. Merekadisebut anak berbakat yang berprestasi kurang (ABPK) atau underachiever, yaituseseorang yang berprestasi dibawah taraf kemampuannya. Bahkan di antara merekaada yang putus sekolah.Faktor-faktor penyebab seseorang menjadi ABPK dapat ditinjau dari keadaankelas di sekolah, latar belakang lingkungan keluarga, dan kepribadiannya. Padakarakteristik kepribadiannya, yang paling sering ditemukan adalah anak yangmempunyai harga diri (self-esteem) yang rendah (Fine & Pitts, 1980, Rimm, 1983,Whitmore, 1980 dalam Davis & Rimm, 1985). ABPK tidak percaya bahwa dirinyamampu melaksanakan apa yang diharapkan orang tua dau guru mereka. Berkaitandengan hal ini, mereka mempunyai kontrol terhadap diri yang rendah. Bila gagal,mereka akan menyalahkan kurangnya kemampuan mereka., dan bila berhasil merekaakan mengatribusikannya sebagai keberuntungan. Berbeda dengan anak berbakat yangberprestasi (ABP), mereka mempunyai kontrol terhadap diri secara internal. Mereka merasa bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan mereka dan merasamampu mengontrol nasib sendiri (Milgrain & Milgram, 1976; Weiner, 1980 dalamUtami Munandar, 1995).Weiner dkk (1979) menjelaskan adanya tiga dimensi atribusi kausal yaitudimensi fokus (internal-eksternal), dimensi stabilitas (stabil-tidak stabil) dan dimensikontrolabilitas (terkontrol-tidak terkontrol). Ia juga menyatakan bahwa harapanseseorang tentang keadaan yang akan datang dapat ditentukan oleh bagaimanakestabilan dari atribusi kausal seseorang. Misalnya seseorang gagal dalam suatu ujian.Bila ia mengatribusikan kegagalannya stabil, maka untuk ujian berikutnya ia akanmemperkirakan gagal lagi. Tetapi bila ia mengatribusikannya kegagalannya tidak stabil,maka untuk ujian berikutnya ia akan mengharapkan berhasil.Permasalahan dalam penelitian ini adalah ?Bagaimana gambaran atribusi kausalatas keberhasilan dan kegagalan dari anak berbakat yang berprestasi (ABP) dan yangberprestasi kurang (ABPK) pada SMU Unggulan?"Dari penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan untuk menjawabpermasalahan yaitu Gambaran atribusi kausal atas keberhasilan dari ABP adalahinternal, tidak stabil dan terkontrol. Gambaran atribusi kausal atas keberhasilan dariABPK adalah internal, tidak stabil dan terkontrol. Gambaran atribusi kausal ataskegagalan dari ABP adalah internal, tidak stabil dan terkontrol. Gambaran atribusikausal atas kegagalan dari ABPK adalah internal, tidak stabil dan terkontrol. Biladilihat kemungkinan penyebab yang dikemukakan Weiner, adalah usaha yangdilakukan untuk tugas-tugas tertentu. Misalnya, tugas untuk nilai rapor, guru yangmemberi tugas pemarah, ada hukuman yang diberikan dan sebagainya. |