ABSTRAK Keterangan saksi ;nnat dipercaya ojeh orang lain, dan Icjirenanya memiliki peran yangsangat peiiting. Nainun, saksi beiiLrokan antar agania sering niemberi keterangan yangberbeda satu sama lain, Perbedaan im dapat dijelaskan dengan teori ingatan sebagaiproses sosial, yaitu (eon yang meliliat mgalan bukan semata-mata pengeluaran infonnasiyang telali dialanii sebelumnya (seperti alat perekain), nielainkan suatu usaha aktif untukmerekonstruksi kejadiau, untuk uiembuatnya masuk akal. Dalam model ingatan semacamini skema memamkan peran yang sangat penting, yaitu sebagai patokan untukmengintegrasikan informasi ke ingatan. Skema yang digunakanyteraktifkan saat melihatbentrokan antar kelonipok lemiasuk ke dalam tipe role schema, yang karena proseskategorisasi dan perbandingan sosial bentuknya menjadi favoritisme kelompok-dalam(Penilaian yang lebiti positif teihadap ingroup dibandtng terhadap outgroup). Pengamhskema terhadap ingatan masih dip^debatkan. Ahli yang menganut schema viewmengatakan bahwa informasi yang konsisten dengan skema akan diingat, sementara yanginkonsisten akan terdistorsi/terlupa. Sedangkan alih yang menganut network viewpercaya bahwa justni informasi yang inkonsisten dengan skemalah yang akan lebihdungat dan yang konsisten. Peneliti cenderung menyetujui netwok view. Karenanyapenehtian ini bertujuan untuk melihat pengamh favontisme kelompok-dalam (sebagaiskema) terhadap ingatan episodik, dimana peneliti menduga bahwa pengaruhnya akan sesuai deiigan network view: senmkin tinggi favoritisme kelompok-dalam semakin tinggiakurasi ingatan akan cerita yang mendiskreditkan keloinpok-dalam (semakin inkonsistensemakin diingat), dan semakin tinggi favoritisme kelompok-dalam semakin rendahakurasi ingatan akan cerita yang mendiskreditkan kelompok-luar (semakin konsistensemakm tidak diingat). Hasil penelitian, yang menggunakan metode kuantitatif denganregresi majemuk sebagai metode pengolahan datanya, tidak mendulomg hipotesa diatas.Walaupun ada kecenderungan data mendukung network view, namun pengaruhfavoritisme kelompok-dalam terhadap akurasi ingatan episodik sangat kecU. Favoritismekelompok-dalam hanya dapat memprediksi 22,5% akurasi ingflfan akan cerita yanginkonsisten dengan skema, dan 6% untuk cerita yang konsisten. Karenanya, imtukpenelitian selanjutnya disarankan untuk mencari faktor-faktor lain yang berpengamliterhadap ingatan. Disamping itu juga disarankan untuk meneliti kesalalian ingatan, gunameliliat bentuk-bentuk kesalahan yang teijadi pada ingatan bentrokan antar agama, danmenggunakan metode eksperimental. |