Deskripsi Lengkap
| Bahasa : | ind |
| Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
| Tipe Konten : | text (rdacontent) |
| Tipe Media : | unmediated (rdamedia); computer (rdamedia) |
| Tipe Carrier : | volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier) |
| Deskripsi Fisik : | xiii, 147 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
| Naskah Ringkas : | |
| Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
| Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
- Ketersediaan
- File Digital: 1
- Ulasan
- Sampul
- Abstrak
| No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
|---|---|---|
| S2573 | 14-18-603243569 | TERSEDIA |
| Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286748 |
Abstrak
ABSTRAK
Informasi di dalam sistem ingatan manusia disusun dalam suatu jaringan informasi yang terorganisasi. Informasi akan disimpan dengan membentuk suatu hubungan antar satu konsep dengan konsep yang telah ada sebelumnya (Solso, 1991). Hubungan antara sejumlah konsep yang tersimpan di dalam sistem ingatan manusia itu disebut sebagai struktur pengetahuan (Jonassen, et.al., 1993).
Struktur pengetahuan berperan penting dalam aktivitas kognitif karena memudahkan untuk melacak informasi yang dibutuhkan, memudahkan untuk mengaktifkan hubungan antar konsep dan memudahkan untuk menggunakan strategi pemrosesan informasi (Chi & Glaser, dalam Flavel, et.al., 1993).
Dalam belajar, seorang siswa perlu dibantu untuk mengembangkan struktur pengetahuannya. Agar struktur pengetahuan siswa berkembang, siswa harus mendapat kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya, berperan aktif dalam belajar dan terjadi konflik kognitif dalam ingatan siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan siswa dalam lingkungan belajar kelompok (Brown & Palincsar, 1991).
Salah satu bentuk belajar dalam kelompok adalah belajar kolaboratif. Belajar kolaboratif ditandai oleh adanya pembagian pengetahuan antara guru dan siswa, pembagian otoritas antara guru dan siswa, guru berperan sebagai mediator dan pengelompokan siswa yang heterogen (Tinzmann, et.a1., 1990).
Penelitian ini hendak melihat bagaimana perkembangan struktur pengetahuan siswa yang mengikuti kegiatan belajar kolaboratif Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan perkembangan struktur pengetahuan setiap scsi. Untuk itu pengamatan dilakukan pada l kelompok siswa yang beranggotakan 5 orang_
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa selama mengikuti kegiatan belajar kolaboratif, struktur pengetahuan siswa menunjukkan adanya kecenderungan meningkat. Peningkatan tersebut diamati pada 2 hal, yaitu hubungan semantik antar pasangan konsep dan pengelompokan konsep dalam peta kognitif.
Dilihat dari hubungan semantik antar konsep, selama mengikuti kegiatan belajar kolaboratif, siswa semakin mampu mengidentifikasikan kekuatan hubungan semantik antar konsep, dan nilai hubungan semantik yang dibentuk siswa semakin sesuai dengan nilai semantik yang dibentuk pakar.
Dilihat dari peta kognitif yang dibentuk siswa selama mengikuti kegiatan belajar kolaboratif, pengelompokan konsep dalam peta kognitif semakin menyerupai pengelompokan konsep yang terdapat di peta kognitif pakar dan jumlah konsep yang posisi pengelompokannya sama dengan peta kognitif pakar bertambah jumlahnya.
Fakta lain yang ditemui dalam penelitian yaitu bahwa perkembangan struktur pengetahuan kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior knowledge). Namun demikian, fakta ini masih perlu diteliti lebih lanjut
Mengingat penelitian ini dilakukan pada 1 kelompok siswa dengan anggota 5 orang, maka akan lebih baik bila dilakukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan subyek dengan jumlah yang besar.
Informasi di dalam sistem ingatan manusia disusun dalam suatu jaringan informasi yang terorganisasi. Informasi akan disimpan dengan membentuk suatu hubungan antar satu konsep dengan konsep yang telah ada sebelumnya (Solso, 1991). Hubungan antara sejumlah konsep yang tersimpan di dalam sistem ingatan manusia itu disebut sebagai struktur pengetahuan (Jonassen, et.al., 1993).
Struktur pengetahuan berperan penting dalam aktivitas kognitif karena memudahkan untuk melacak informasi yang dibutuhkan, memudahkan untuk mengaktifkan hubungan antar konsep dan memudahkan untuk menggunakan strategi pemrosesan informasi (Chi & Glaser, dalam Flavel, et.al., 1993).
Dalam belajar, seorang siswa perlu dibantu untuk mengembangkan struktur pengetahuannya. Agar struktur pengetahuan siswa berkembang, siswa harus mendapat kesempatan untuk mengintegrasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya, berperan aktif dalam belajar dan terjadi konflik kognitif dalam ingatan siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan siswa dalam lingkungan belajar kelompok (Brown & Palincsar, 1991).
Salah satu bentuk belajar dalam kelompok adalah belajar kolaboratif. Belajar kolaboratif ditandai oleh adanya pembagian pengetahuan antara guru dan siswa, pembagian otoritas antara guru dan siswa, guru berperan sebagai mediator dan pengelompokan siswa yang heterogen (Tinzmann, et.a1., 1990).
Penelitian ini hendak melihat bagaimana perkembangan struktur pengetahuan siswa yang mengikuti kegiatan belajar kolaboratif Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan perkembangan struktur pengetahuan setiap scsi. Untuk itu pengamatan dilakukan pada l kelompok siswa yang beranggotakan 5 orang_
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa selama mengikuti kegiatan belajar kolaboratif, struktur pengetahuan siswa menunjukkan adanya kecenderungan meningkat. Peningkatan tersebut diamati pada 2 hal, yaitu hubungan semantik antar pasangan konsep dan pengelompokan konsep dalam peta kognitif.
Dilihat dari hubungan semantik antar konsep, selama mengikuti kegiatan belajar kolaboratif, siswa semakin mampu mengidentifikasikan kekuatan hubungan semantik antar konsep, dan nilai hubungan semantik yang dibentuk siswa semakin sesuai dengan nilai semantik yang dibentuk pakar.
Dilihat dari peta kognitif yang dibentuk siswa selama mengikuti kegiatan belajar kolaboratif, pengelompokan konsep dalam peta kognitif semakin menyerupai pengelompokan konsep yang terdapat di peta kognitif pakar dan jumlah konsep yang posisi pengelompokannya sama dengan peta kognitif pakar bertambah jumlahnya.
Fakta lain yang ditemui dalam penelitian yaitu bahwa perkembangan struktur pengetahuan kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior knowledge). Namun demikian, fakta ini masih perlu diteliti lebih lanjut
Mengingat penelitian ini dilakukan pada 1 kelompok siswa dengan anggota 5 orang, maka akan lebih baik bila dilakukan penelitian lebih lanjut yang melibatkan subyek dengan jumlah yang besar.