:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Konsep kemandirian menurut orang tua dan remaja (Studi kualitatif terhadap 8 keluarga di Jakarta)

Annelia Sari Sani; Tri Iswardani Adianto, supervisor ([Publisher not identified] , 1999)

 Abstrak

Remaja adalah salah satu tahapan dalam kehidupan yang harus di jalani
oleh setiap manusia. Tahapan ini bukanlah masa yang mudah untuk dijalani. Ini
merupakan masa yang penting dalam kehidupan. Karena masa ini mempakan
masa peralihan dari kanak-kanak menjadi orang dewasa. Segala halyang
dibutuhkan oleh seseorang pada masa dewasa, dipelajari dan ditentukan
kualitasnya pada masa ini (Stone, 1975). Stanley Hall (dalam Powell 1963)
menyebutkan masa ini sebagai masa storm and stress.
Menurut Havighurst (dalam Rice, 1990) salah satu tugas
perkembangan remaja adalah mengembangkan kemandirian. Hal ini tidak mudah
untuk dilakukan. Karena kemandirian bukanlah sesuatu yang unidimensional
melainkan meliputi dimensi-dimensi yang berbeda. Dimensi-dimensi tersebut
meliputi dimensi kemandirian dalam bertingkah laku, secara emosi, dan secara
kognitif (Sprinthal & Collins, 1995). Dimana kemandirian dalam bertingkah laku
berbcntuk fungdi independcn yang aktif dan nyata (Sessa & Steinberg, dalam
Collins dan Sprinthall, 1995). Kemandirian secara emosi berupa berkembangnya
perasaan individuasi terhadap orang tua dan usaha untuk melepaskan diri dari
ketergantungan terhadap orang tua untuk kebutuhan dasar (Steinberg &
Shverberg dalam Sprinthall & Collins, 1995). Sedangkan kemandirian kognitif
berbentuk rasa mampu membuat keputusan tanpa perlu mendapat persetujuan
dari orang lain (Sessa & Steinberg dalam Sprinthall & Collins, 1995).
Pada saat perkemibangan remaja ini, orang tua remaja juga mengalami
berbagai perkembangan dan prubahan. Orang tua remaja pada umumnya berusia
sekitar awal tiga puluhan dan sampai akhir empat puluhan. Masa ini sering
dianggap sebagai masa penentuan kehidupan mereka selanjutnya. Pada rentang
usia ini seseorang mulai menilai kepuasan perkawinannya, kebahagiaan rumah
tangganya, dan perjalanan karirnya. Sehingga masa ini juga merupakan masa yang
sulit. Karena selain harus melakukan penyesuaian diri dan perencanaan untuk masa mendatang, orang tua ternyata juga harus berhadapan dengan masalahmasalah
seputar anak remajanya.
Pada masa-masa seperti ini, berbagai hal dapat menjadi sumber konflik
antara orang tua dan anak remajanya. Salah satunya adalah mengenai kemandirian
tersebut. Hal ini dapat dimaklumi mengingat adanya perbedaan pengalaman dan
penghayatan antara orang tua dan anak remaja terhadap berbagai hal yang mereka
alami. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai
konsep kemandirian menurut orang tua dan remaja. Hasil penelidan ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap masalah-masalah seputar
kemandirian.
Subyek dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 18-20 tahun
beserta kedua orang tuanya yang tinggal di Jakarta sebanyak 8 keluarga. Penelitian
ini merupakan penelitian eksploratif dengan menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif dengan pertimbangan bahwa penelitian kualitatif dapat menggali lebih
dalam mengenai konsep kemandirian yang dimiliki oleh para subyek. Pemilihan
subyek dilakukan secara purposif. Pengambilan data dilakukan dengan metode
wawancara semi terstruktur di tambah dengan observasi terhadap subyek dan
tempat dilakukannya wawancara.
Dari hasil wawancara di temukan bahwa seluruh subyek memiliki
pengertian yang sama terhadap kemandirian, namun tingkat pemahaman dan
penghayatannya berbeda. Subyek-remaja yang berjenis kelamin perempuan lebih
mengembangkan dimensi emosi dan kognitif dari kemandirian. Sedangkan yang
berjenis kelamin laku-laki lebih mengembangkan dimensi tingkah laku dan
kognitif dari kemandirian. Subyek-bapak lebih mengembangkan dimensi
kemandirian kognitif dan ibu mengembangkan dimensi kognitif dan tingkah laku.
Diskusi terhadap hasil peneUtian ini dilakukan berdasarkan sudut pandang
teori psikologi perkembangan, gender, dan budaya. Sedangkan saran dari
penelitian ini adalah agar dilaksanakan penelitian mengenai kemandirian dengan
sudut pandang budaya, dan menggunakan metode peneltian gabungan antara
pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

 File Digital: 1

Shelf
 S2574-Annelia Sari Sani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S2574
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 176 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S2574 14-18-005039504 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286749