ABSTRAK Penyebaran penyakit menular Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) diIndonesia telah bersifat eksponensial. Percepatan penularan penyakit ini sudahcukup mengkhawatirkan banyak pihak, terutama disebabkan masih kurangnyakesadaran masyarakat terhadap bahaya penularannya. Salah satu kelompokmasyarakat yang sebagian besar di antara mereka bertingkah laku beresiko tinggitertular HIV adalah pengemudi truk. Berdasarkan penelitian sebelumnya, terlihatbahwa sebagian besar dari pengemudi truk sering berganti-ganti pasangan seksual,terutama dengan wanita pekerja seks.Tujuan skripsi ini adalah menggambarkan nilai-niiai yang dimiliki pengemuditruk antar kota yang bertingkah Iaku beresiko tertular HIV rnaupun yang tidakberesiko. Tingkah Iaku beresiko tertular HIV yang dimaksud adalah berganti-gantipasangan seksual tanpa menggunakan kondom. Sedangkan nilai dipandang sebagaivariabel psikologis yang berpengaruh terhadap tingkah laku manusia, dalam hal initingkah Iaku yang berkaitan dengan kesehatan.Penelitian yang dilaporkan daiam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif.Metode utama pengumpulan datanya adalah dengan wawancara tidak berstruktur,selain dilengkapi pula dengan observasi. Partisipan penelitian adalah pengemudi trukantar kota yang melalui jalur utara Pulau jawa. Data yang diperoleh kemudiandianalisis mengunakan teknik analisis secara kualitatifData bersumber dari 9 pengemudi truk, 4 di antaranya tergolong bertingkahlaku tidak beresiko, dan 5 tergolong bertingkah laku beresiko. Dari hasil analisis,dapat diketahui nilai yang dominan muncul pada setiap kelornpok. Nilai dominanpada kelompok tidak beresiko adaiah keamanan keluarga, sedangkan padakelompok beresiko adaiah menikmati hidup dan kehidupan yang bervariasi. Disamping itu didapatkan pula nilai-nilai yang secara khas ada pada masing-masingkelompok berdasarkan penyebaran nilai-nilai khusus dan tipe nilainya. Padakelompok tidak beresiko, nilai-nilai yang hanya ada pada kelompok ini adaiah nilaimenghormati orang tua, disiplin diri. patuh, ambisius dan nilai mampu. Sedangkan pada kelompok beresiko adalah nilai kenikmatan, menikmati hidup, berani,kehidupan yang bervariasi, kebebasan, pengakuan sosial, dan nilai kekuasaan sosial.Nilai bersifat relatif menetap pada setiap individu, namun ia dapat berubaholeh perubahan budaya dan pengalaman yang berkesan. Selain itu, perubahanprioritas nilai juga dapat dilakukan secara sengaja dan sistematis. Perubahan tersebutdapat dilakukan dengan teknik value self-confrontation, yang telah teruji dapatmengubah nilai dalam berbagai bidang. Bila telah diketahui nilai-nilai apa saja yangberpengaruh, maka teknik ini dapat diterapkan terhadap pengemudi truk untukmendukung usaha pencegahan penularan HIV. |