Didalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskandari kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Sementara itu banyak sekali macamproduk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mulai daribarang kebutuhan sehari-hari sampai dengan produk-produk jasa yangkian beragam jumlahnya. Keadaan ini menimbulkan persaingan ketatdiantara produsen, sehingga kini mereka dituntut untuk dapatmemperhitungkan kebutuhan dan motivasi yang mendasari perilakukonsuman.Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang muncul saatindividu atau masyarakat memilih, membeli, menggunakan, dan membuangproduk ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya(Solomon, 1994). Diantara sekian banyak perilaku konsumen yang ada,adalah satunya yang menarik untuk diteliti adalah perilaku membeli.Perilaku ini merupakan hasil dari suatu proses tahapan panjang yangada dalam diri setiap konsumen. Dan bila berbicara mengenai perilakumembeli, maka loyalitas merek termasuk suatu pola membeli yang cukuppenting.Hampir semua produk memiliki merek. Menurut Runyon (1982),merek merupakan suatu nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan,atau kombinasi dari elemen-elemen ini yang bertujuan untukmengidentifikasi produk atau jasa dari seorang atau sekelompokpenjual dan untuk membedakannya dengan merek yang lain.Loyalitas merek merupakan suatu jenis khusus perilaku membeliyang berulang, melibatkan rasa percaya dan lebih menyukai yangmenyebabkan pola pembelian berulang terhadap suatu merek (Zaltman &Wallendorf, 1979). Loyalitas merek dapat diukur melalui indikatorperilaku dan sikap konsumen. Penelitian ini dibatasi pada subyekyang telah menggunakan merek yang sama minimal dalam satu tahunterakhir, sebagai indikator perilaku. Sedangkan indikator sikapdilihat melalui kepribadian dan citra merek subyek.Trait-factor theory merupakan teori yang selalu menjadi dasarutama pada penelitian kepribadian konsumen. Pendekatan traitmengasumsikan bahwa individu-individu dapat digambarkan dalamsejumlah besar, tapi terbatas, karakteristik kepribadian. Sejalandengan asumsi ini, penelitian-penelitian dilakukan dalam usaha untukmengidentifikasikan trait-trait dasar dalam kepribadian manusia.Akhirnya ditemukan bahwa terdapat lima dimensi kepribadian besar yang dapat menggambarkan kedudukan individu pada istilah trait-traityang ada. Kelima faktor kepribadian tersebut adalah: extraversion,agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness.Karakteristik kepribadian ini diharapkan tampil dalam perilakuindividu.Citra merek menggambarkan keseluruhan persepsi atau asosiasimengenai suatu merek dan dibentuk dari informasi mengenai merektersebut dan pengalaman penggunaan (Assael, 1984) . Konsumen dengancitra positif terhadap suatu merek besar kemungkinan akan membelimerek tersebut. Terdapat tiga asosiasi merek yang paling banyakdibahas oleh para peneliti, yaitu asosiasi merek dengan: atributproduk, manfaat bagi konsumen, dan kepribadian merek.Loyalitas merek merupakan fenomena produk-spesifik. Jarangterdapat konsumen yang loyal pada semua kategori produk. Penelitianini selanjutnya dibatasi pada produk rokok saja.Dengan teknik purposive sampling, sebanyak 125 orang perokokdilibatkan sebagai subyek penelitian. Data ke-125 subyek tersebutdiolah dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu untukmendapatkan frekuensi dan deskripsi subyek, serta hasil analisaregresi berganda dan ANOVA satu-arah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean skor loyalitas mereksubyek, baik secara keseluruhan maupun dalam kelompok-kelompok datakontrol, berada di atas nilai tengah skala, yang artinya merekamemiliki rasa loyal yang tinggi terhadap marek rokok yangdigunakannya sekarang. Selain itu, dengan menggunakan analisaregresi berganda diketahui bahwa terdapat hubungan linear yangsignifikan antara faktor kepribadian extraversion, agreeableness,conscientiousness, neuroticism, openness, diskrepansi atributproduk, manfaat bagi konsumen, dan kepribadian merek terhadaployalitas merek pada produk rokok. Dari kedelapan variabelindependen tersebut, hanya empat variabel saja yang secarasignifikan rnernpengaruhi loyalitas merek, yaitu: faktor kepribadianextraversion, conscientiousness, openness, dan diskrepansi atributproduk.Analisa pada data kontrol rnenunjukkan bahwa jumlah rokok yangdikonsumsi perhari dan merek rokok yang digunakan berpengaruhterhadap loyalitas merek subyek. Sedangkan usia, status pekerjaan,dan lama penggunaan merek tidak mempengaruhi loyalitas merek subyek. |