Tingkah laku penjarahan massa pada peristiwa mei 1998 di wilayah Menteng Jakarta : lost of identity atau hak yang diabaikan
Yunita Faela Nisa;
Harry Susianto, supervisor
([Publisher not identified]
, 1999)
|
ABSTRAK Alasan pentlngnya penelitian skrlpsi in! adalah pertama, untukmelihat apllkasi Social Identity Model of Deindividuation Phenomena(SIDE) dalam menjelaskan tingkah laku penjarahan massa terhadappertokoan karena selama in! penjelasan terhadap tingkah laku kerumunansebagian besar menggunakan tech Le Bon. Kedua, secara kuantitatif, aksipenjarahan massa pada pertokoan sangat besar sehingga menimbulkankerugian yang besar. Dan disamping kedua alasan di atas, sedikitnyapenelitian tentang penjarahan massa di Indonesia menjadikan pentingnyamengadakan penelitian tentang penjarahan massa agar peristiwapenjarahan massa dapat diantisipasi dan ditangani di kemudian hari.Skripsi menggunakan metode kualitatif dengan mengambil kasuspenjarahan massa di wilayah Menteng Jakarta. Skripsi menggunakanMetode Triangulasi Data. Adapun data yang dipakai adalah pertama: hasillaporan wawancara dengan responden (penjarah, saksi kejadian dansatpam), kedua: artikel koran dan majalah tentang kejadian dan ketiga: foto kejadlan dan klip video tentang penjarahan massa di wilayah MentengJakarta pada peristiwa Mei 1998. Dengan menggunakan Trianguiasi Datadiharapkan hasil peneiitian akan iebih baik dan lebih dapat dipercaya.Skripsi berusaha menguji tiga hipotesis yang dibuat berdasarkan teoriSIDE, hipotesis keempat dan hipotesis kelima yang dibuat Reicher (1996).Berdasarkan dari uraian pada Bab Analisis Data dan Interpretasihasil skripsi menunjukkan bahwa "Orang-orang yang berada dalamkerumunan di sekitar Menteng Prada pada peristiwa Mei 1998 tidakkehilangan identitas dirinya". Hasil skripsi juga menunjukkan bahwa"Orang-orang dalam kerumunan beramai-ramai masuk toko danmengambil barang cenderung bukan karena adanya persepsi bahwaselama ini orang-orang pribumi tertindas oleh orang-orang Tionghoa akantetapi karena kecenderungan adanya persepsi bahwa selama ini orangorangpribumi mendapat perlakuan tidak adil dari pemerintahan OrdeBaru". Yang terakhir, "Adanya perasaan sesama in-group membuatindividu-individu dalam kerumunan saling membantu dan salingmendukung dalam tingkah laku penjarahan massa".Berdasarkan hasil skripsi, beberapa saran untuk peneiitianselanjutnya adalah penggunaan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatifuntuk meneliti tingkah laku penjarahan massa, perlu dilakukan peneiitiantentang peta identitas sosial yang mungkin dibangkitkan dari tiap-tiapdaerah di Indonesia Selain itu, serta program intervensi untuk dapatmengantisipasi kerusuhan dan penjarahan yang dilatarbelakangi persepsiterhadap suku tertentu. Program itu berupa ikian di media massa tentangpersatuan, kebersamaan dan pendidikan masyarakat yang bisamengembangkan sikap yang menganggap bahwa keanekaragaman itupositif dan merupakan aset/modal nasional. |
![]()
|
No. Panggil : | S2685 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 126 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S2685 | 14-18-964834678 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286854 |