ABSTRAK Konflik interpersonal yang terjadi dalam Iingkungan kerja adalah kondisi pertentangan yangtimbul antara sedikitnya dua pihak yang memiliki hubungan keterkaitan dalam pekerjaan, yangdisebabkan oleh adanya perbedaan mendasar dalam persepsi masing-masing pihak mengenai tujuan,ide dan kepentingan, serta perbedaan lain yang sifatnya Iebih pribadi dan emosional. Salah satupenyebab terjadinya konflik interpersonal dalam perusahaan adalah perbedaan latar belakang budaya.Dengan semakin meningkatnya arus tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia, maka situasi-situasimultinasional alau multikultural yang rawan terhadap konflik pun akan semakin banyak tercipta. Konfliktersebut bisa bersifat fungsional maupun disfungsional bagi organisasi, yang berkaitan denganpendekatan yang digunakan para manajer dalam menghadapi konflik, yailu pendekatan tradisional,pendekatan hubungan kemanusiaan dan pendekatan interaksionisKemampuan untuk menangani konflik secara efektif merupakan salah satu keterampilaninterpersonal yang penting dikuasai oleh para manajer. Terdapat beberapa gaya penanganan konflikyang merupakan cara atau metode yang cenderung diterapkan oleh individu dalam menyelesaikankonflik yang dihadapinya, yaitu fighting atau competitive, smoothing atau accomodating avoiding,bargaining dan problem solving atau collaborative.Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu studi eksploralif yang berusaha menjawabpermasalahan lentang pendekatan yang digunakan oleh para manajer Indonesia dalam menghadapi konflik, dampak dari terjadinya konflik dalam suatu organisasi menurut para manajer Indonesia, faktor-faktor penyebab terjadinya konflik antara TKA dan TKI dalam suatu perusahaan, dan kecenderungangaya penanganan konflik tertentu yang diterapkan oleh para manajer Indonesia dalam menghadapikonflik dengan atasan atau rekan kerja berkebangsaan asing. Diharapkan hasil penelitian ini dapatmemberikan manfaat bagi pengembangan studi tentang konfIik dalam organisasi. Sedangkan dari segipraktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi penyusunanmodul yang efektif dalam pelatihan mengenai konflik dan gaya penanganan konflik dalam organisasiPenelitian ini melibatkan 10 orang partisipan, yang seluruhnya merupakan manajer Indonesiayang bekerja di sebuah perusahaan multinasional. Adapun metode pengumpul data yang digunakandalam penelitian ini adalah wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik cenderung dipersepsi negatif, denganmenggunakan pendekatan tradisional terhadap konflik. Sedangkan sumber-sumber konflikinterpersonal antara TKI dan TKA dalam perusahaan menurut para partisipan adalah faktor komunikasi,faktor struktur organisasi, faktor kepribadian dan faktor budaya. Dari hasil penelitian ini, tidakditemukan suatu pola yang jelas tentang gaya penanganan konflik yang cenderung diterapkan olehpara manajer Indonesia. Namun demikian, penelitian ini memberikan hasil yang senada denganpenelitian yang dilakukan terhadap pekerja Malaysia, yang menunjukkan adanya kecenderunganpenggunaan gaya penanganan konflik kolaborasi dan kompromi dengan menggunakan mediator, danpenelitian-penelitian Iain yang menemukan bahwa gaya penanganan konflik yang berorientasi padapemecahan masalah (kolaborasi dan kompromi) pun digunakan dalam budaya kolektivistik.Sebagai saran kiranya dapat dilakukan studi perbandingan dengan masalah serupa, yaitu konflikinterpersonal antara TKI dan TKA, dengan menggunakan baik TKA dan TKI sebagai partisipan, dandengan karakteristik TKA yang Iebih beragam serta berasal dari beberapa perusahaan. Hal inidimaksudkan unluk memperoleh gambaran tentang permasalahan yang Iebih Iengkap. Selain itu,penelitian dapat difokuskan pada karakteristik partisipan yang Iebih heterogen, agar didapatkan datayang Iebih lengkap. Unluk itu sebaiknya jumlah partisipan dalam penelitian pun diperbesar agar dapatmewakili heterogenitas tersebut. |