ABSTRAK Di zaman modern ini banyak sekali orang mengalamigangguan psikis yang bahkan muncul menjadi simtomfisik yang terutama berkaitan langsung dengan tekananberbagai persoalan hidup. Gangguan tersebut misalnyadalam bentuk stress, hipertensi, cemas, dan gangguanjiwa lain yang pangkal persoalannya adalah menurunnyaspiritualitas manusia pada umumnya. Penurunan itudiperbesar oleh gaya hidup manusia itu yang lebihberpusat pada dirinya sendiri, seiring dengan kemajuanteknologi di berbagai bidang sehingga timbullah gejala-gejala ?penyakit? orang modern seperti itu.Akar persoalan timbulnya gangguan psikis semacamitu sebenarnya adalah memudarnya perasaan tenang dalamhidup. Ketenangan dan kebahagiaan yang memiliki dimen-si rohani dan spiritualitas agak dikesampingkan olehsebagian besar orang yang justru terjebak ke dalampencapaian kepuasan hidup yang lebih berpijak padapemenuhan materi. Sehingga manusia menjadi lebih rentandengan stress, cemas, dan tekanan persoalan hidup yang kian kompleks.Bagaimana ketanangan itu bisa diperoleh ? Ataujika pertanyaan itu agak dipersempit : apa yang haruskita lakukan supaya relaks ? Jawabannya adalah banyakhal dan cara yang bisa dilakukan untuk bisa mencapaisemua itu. Akan tetapi banyak ahli dan praktisi menya-takan dan mempraktekkan bahwa latihan spiritual merupa-kan salah satu cara paling efektif yang bisa dilakukan.Meditasi, yang menjadi topik penelitian ini meru-pakan bentuk latihan spiritual yang dijadikan upayauntuk mencapai ketenangan. Meditasi adalah suatu isti-lah umum yang dipakai oleh semua keyakinan hidup, agamadan kepercayaan. Islam, sepanjang pengetahuan sayatidak melarang umatnya menjalankan meditasi sepanjangtidak mempersekutukan Tuhan. Pengaruh meditasi terhadap fisik banyak ditelitipara ahli pada subyek yang melaksanakan meditasi,terutama tradisi yoga, zen Budhisme maupun transenden-tal meditation dan ternyata terbukti bisa afektifmembangkitkan respon relaksasi. Selain perubahan fisik,ternyata meditasi mempengaruhi kondisi psikologisseseorang. Gifford-May & Thompson (1994) mencatathasil-hasil penelitian para ahli berkaitan denganperubahan paikologis, yang menyangkut perubahan kogni-tif, emosional dan perseptual.Penelitian ini memfokuskan diri pada zikir, seba-gai salah satu bentuk latihan spiritual, dan sangatdekat dangan meditasi. Zikir adalah penyabutan daningatan pada Tuhan secara terus-menerus dengan khidmat.Dalam melakukan zikir, kesadaran kita arahkan untukmengingati Allah, menyebut nama-Nya, dangan tujuanmendekatkan diri dan mencari keridhaan Allah.Zikir seperti juga meditasi, mempunyai teknik danmetode yang berbeda-beda. Di Indonesia banyak kelompokpengamal zikir dengan semangat tasawuf yang tergabungdalam tarekat yang tersebar di seluruh nusantara. Kata Tarekat (secara harafiah diartikan "ja1an") mengacubaik kepada sistem latihan meditasi maupun amalan(muraqabah, zikir, wirid, dan sebagainya) yang dihu-bungkan dengan sederet sufi, organisasi yang tumbuh diseputar metode sufi yang khas ini. Para pengamal zikirmenggunakan metode zikir jahar (zikir keras) dan zikirkhafi (zikir diam). Penulis membandingkan di antara dua metode yangumum dipakai ini mana yang lebih efektif bisa membang-kitkan respon relaksasi. Secara teoritis, metode Jaharlebih efektif dibandingkan metode Khafi. Namun darihasil penelitian di empat kelompok pengamal zikirternyata hasilnya tidak signifikan berbeda. Berbagaifaktor di lapangan mempengaruhi sehingga hasilnyaseperti itu.Namun hal panting yang patut dicatat adalah bahwazikir ini bisa dijadikan alternatif penyembuhan bagimereka yang mengalami hipertansi karena terbukti mampumenurunkan tekanan darah apabila dilakukan secara benardan intensif. Bahkan baik untuk mencapai kesehatanjiwa, sehingga grang bisa terhindar dari kecemasan,stress, dan ketergantungan obat dalam menghadapi teka-nan hidup yang makin kompleks. |