ABSTRAK Salah satu sumber yang dapai mendatangkan masalah yangseringkoli menjodi momok bagi posongan beda agamo adolah kehodiranseorong onak (Blood&Blood, 1978). Seperti yang diketahui, ogamo mempunyoiperan penting doiam kehidupon onok. Agomo yong diturunkon orongtuo podoanok okon menentukon opo yong okon diseleksi oleh onok dori pengaruhtingkungon yong dilerimonyo, juga okon memberikon identitas diti yangdibutuhkan oleh onok (Barns, 1997). Dolom keluorgo beda agamo, posongantersebut horus memutuskon bogaimono mereko okon membesorkan onoktersebut, dengon oturon agomo siopo onok okon dibesorkon, berpartislposi, dondiidentifikasikon (Blood & Blood, 1978). Kepuluson yong okon dibuot olehposongan bedo agomo ini bukonloh suotu hoi yong mudoh untuk dilokukon.Podo dosornyo, individu, boik pihok oyoh moupun ibu. selolu ingin ogor onoknyodibesorkon menurut ogomonyo moslng-mosing, koreno bogoimonopun jugoogamo merupokon bogion yong songot mendosor dolom identitas tiop pihakorangtua, don sangatloh sulit untuk meleposkon identitos diri seseorang (Heins,2001 dolom vvww.parentkidsright.com). Belum logi bilo keluorgo besar dan" tiapposongan ikut compur don memberl tekonon podo individu ogor onoknyndibesorkon sesuoi dengon ogomonyo moslng-mosing. Dengon melihot keodoondiotos, depot dikotokon bahwo individu yong menikoh bedo ogomo dolommenentukon ogomo onoknyo dopot mengolomi konflik. Kontlik ini dopotmenimbulkon stress, penderitoon hinggo menggonggu oktivitos individu. Atosdosor itu peneliti tertorik untuk mengetohui gomboron konflik yong dialomiindividu dolom proses menentukon ogomo onok.Penelitlon Ini menggunokon pendekoton kuolitatif. Metode pengumpulondoto yong digunokon odoloh wowoncora mendolom don observosi sebogoipenunjong. Penelition dilokukon terhadop tigo orong subyek, don dionolisoberdosorkon doto yong didopot dori hosil wowoncoro.Hosil penelition menunjukkon ketigo subyek mempunyoi keinginon ogoronok berogomo somo dengon dirinyo, Adopun tipe konflik yong diolomi poro subyek adalah konflik antara own need forces dengan Induced froces, dankonflik ontaro driving forces dengon restraining forces. Proses konflik yong dioiomipare subyek berbeda-bedo, dan penyelesaian konflik dapat dilokukan dengancara leaving the field, merunfuhkan induced forces dan menunggu inducedforces melemah dengan sendirinya. Selain itu difemukan beberapa faktor yangturut mempengaruhi konflik ang dialami para subyek baik secara langsungmaupun tidak, yaifu: faktor agama (penghayatan agama, polo asuh terutamadisiplin dalom pendidikan agama yang diterapkan keluarga), faktor tiistorisada/tidoknya pasangan beda agama dalam keluarga, faktor penolakonkeluarga terhadap perkawinan beda agama, dan faktor proses teijadinyakesepakatan (ada/tidaknya campur tangan orang lain, proses pembahason,dan hasil kesepakatan).Temuan lain adalah konflik tampaknya tidak terlalu terasa pada ketigasubyek pada saat kesepakatan dibuat. Konflik muncul kepermukaan pada saatkehadiran anak mulai dirasakan (saat kehamilan dan kelahlran). Konflik jugadapat menimbulkan kebimbangan, marah, stress hingga reaksi psikosomatis seperti sesak nafas. |