ABSTRAK Saat ini semakin banyak wanita yang menduduki posisi strategis dalam berbagai bidangkerja termasuk mencapai posisi manajer. Untuk dapat berperan sebagai manajer diperlukansistem nilai yang menunjang pelaksanaan peran manajer. England (1973) menyatakansistem nilai yang tepat bagi pelaksanaan tugas manajer adalah orientasi nilai primerPragmatik. Orientasi nilai ini paling tepat karena sesuai dengan karakteristik peran manajeryang cenderung MaskuIin. Sedangkan sebagai wanita, para manajer ini tentunya tidak lepasdari peran jendernya sendiri. Powell dan Rokeach menyatakan adanya pengaruh peranjender seseorang terhadap sistem nilai yang diyakininya. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan gambaran mengenai sistem nilai dalam bentuk orientasi nilai primer,gambaran peran jender, serta hubungan antara sistem nilai dalam bentuk orientasi nilai primer dan peran jender pada manajer wanita.Subyek dalam penelitian ini adalah 61 manajer wanita, yang dipilih melalui metodenonprobability sampling, dengan teknik accidental sampling. Orientasi nilai primer diukurmelalui kuesioner Personal Value Questionaire dari England sedangkan peran jenderdiukur dengan Skala MF dari Nurjanah Lubis yang merupakan adaptasi BSRI dari SandraBern. Metode pengolahan data yang dipakai adalah teknik korelasi Point Biserial.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar orientasi nilai primer para manajer paramanajer wanita adalah Pragmatik (67,2%), Moralistik (21,3%), Afektif (3,3%) dan Berbaur (8,2%). Sedangkan gambaran peran jender dari subyek penelitian, Androgini36,1 %), Feminin (19,7%), Maskulin (s,2%) dan peran jender Tak Tergolongkan (36,1%).Selain itu hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antaraorientasi nilai primer dan peran jender para manajer wanita dalam penelitian ini. Hasil lainyang di dapat dalam penelitian ini adalah adanya beberapa faktor yang tidak signifikanterhadap sistem nilai, faktor tersebut adalah usia, agama, suku, golongan jabatan, masakerja, dan departemen. Sedangkan faktor lainnya seperti pendidikan, latar belakangpendidikan, dan jenis perusahaan menunjukkan hasil yang signifikan.Gambaran orientasi nilai primer yang ditampilkan dalam penelitian ini sesuai dengan apayang dikatakan England, bahwa sistem nilai dalam bentuk orientasi nilai primer paramanajer yang dominan adalah orientasi nilai Pragmatis. Sedangkan peran jender yangdominan dalam penelitian ini adalah Androgini, ini sesuai dengan apa yang dikatakan olehPowell. Sedangkan hubungan yang tidak signifikan tampaknya dikarenakan jumlah sampleyang terlalu kecil, bentuk penyebaran responden yang cenderung skewed, dan juga karenaadanya pergantian peran dalam pelaksanaan tugas, artinya bahwa walau tampaknya peranjender Androgini yang menonjol, dan yang lainnya menunjukkan peran jender yangMaskulin atau Feminin ada kemungkinan bahwa dalam pelaksanaan tugasnya terdapatfaktor-faktor lain yang lebih berpengaruh, seperti misalnya pendidikan dan bentukperusahaan. Hal ini akan terkait dengan budaya kerja yang ada di perusahaan tersebut.Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada perusahan mengenai sistemnilai yang tepat bagi manajer, sehingga variabel ini dapat diperhatikan pada waktu seleksiataupun pelatihan manajer. Dalam penelitian yang sejenis hendaknya jumlah sampel haruslebih besar agar didapat penyebaran yang lebih baik, dan perlu dilakukan kontrol terhadapsubyek penelitian. |