:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Sikap guru terhadap pokok bahasan pendidikan reproduksi remaja

Bani Nurainu; Pudji Lestari, supervisor ([Publisher not identified] , 2002)

 Abstrak

ABSTRAK
Dalam suatu proses pendidikan, guru merupakan faktor penting sebab guru
adalah pelaksana kegiatan secara langsung di dalam kelas yang mengajarkan
materi kepada siswa (Suharto, 2000). Guru antara lain berperan sebagai pemimpin,
dimana guru memperlihatkan pentingnya suatu pelajaran dan niat untuk belajar
melalui sikap yang positif dan antusiasme pada pelajaran yang diberikannya kepada
siswa agar siswa dapat terpicu untuk memberikan sikap dan antusiasme yang sama
seperti yang ditunjukkan oleh gurunya (Sergiovanni & Starrat, 1993). Dengan
demlkian sikap seorang guru mempengaruhi pembentukan sikap para siswanya
sehlngga diharapkan guru memiliki sikap yang positif terhadap pelajaran yang
diberikan. Selain itu, guru juga berperan sebagai eksekutif, dimana guru bertugas
membuat keputusan yang tepat dalam pengajaran dengan terlebih dalulu membuat
suatu rencana eksekutif pengajaran yang mencakup pembuatan analisis materi
pelajaran. Di sini guru bertugas menjabarkan kurikulum dengan menguraikan pokok
bahasan untuk menentukan isi materi pelajaran yang mengacu pada tujuan
pembelajaran.
Seorang guru juga harus memiliki kompetensi profeslonal yang telah
ditetapkan oleh Depdikbud (1985), diantaranya adalah mengetahui pokok bahasan
dan menguasai materi pelajaran, mampu mengelola program belajar dan mengelola
kelas serta mengena! fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan (Suryosubroto,
1997). Highet (dalam Lenny, 1990) berpendapat bahwa penguasaan materi
pelajaran dari seorang guru merupakan faktor utama dan paling dibutuhkan dalam
menilai kualitas seorang guru, la menambahkan bahwa seorang guru tidak hanya
cukup mengetahui pokok bahasan/menguasai materi pelajaran yang diajarkannya,
tetapi diharapkan juga menyukai atau menaruh minat terhadap pelajaran yang akan
diberikan kepada siswanya agar merasa nyaman ketil^a membahas pelajaran.
Salah satu pendidikan yang sedang dikembangkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) adalah pendidikan seks, yang rencananya akan
dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional pada tahun 2003 mendatang
dan akan diberikan mulai di jenjang pendidikan menengah, yaitu mulai sejak SLTP
(Suharto, 2000). Dalam kurikulum nasional, istilah pendidikan seks telah diganti
menjadi pendidikan reproduksi remaja (PRR) karena banyak pendidik dan para
pembuat keputusan dalam bidang pendidikan dihantui efek negatif yang ditimbulkan
oleh istilah pendidikan seks (Suharto, 2000). Karena tidak adanya guru khusus
bidang studi PRR, maka tenaga pendidik PRR jni direncanakan melibatkan guru
biologi, bimbingan konseling (BK), pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes)
dan agama. Secara umum PRR diartikan sebagai pendidikan yang membantu remaja
untuk mempersiapkan diri menghadapi permasalahan kehidupan yang bersumber
pada naluri seksual, yang terjadi dalam beberapa bentuk di dalam perkembangan
pengalaman setiap manusia, dengan kehidupan yang normal (Kllander, 1971).
Pokok bahasan PRR yang berkaitan dengan masalah seksuaiitas dan reproduksi
tampak sangat sensitif dan kadangkala serlng diangggap tabu untuk kepentingan
pendidikan sekalipun. Tidak semua orang dewasa, termasuk guru, dapat
membicarakan masalah tersebut secara terbuka kepada remaja karena rasa malu
dan khawatir yang berlebihan (Rice, 1996). Oleh karena Itu diduga terdapat
perbcdaan sikap (dalam hal ini setuju atau tidak setuju) di antara para guru terhadap
pendidikan seks yang akan dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan nasional
(Republika, 27 Agustus 2000).
Penelitian ini dllakukan untuk mengetahui mengenal sikap para guru SLIP
(bidang studi biologi, BK, penjaskes dan agama) yang akan mengajarkan PRR
terhadap pokok bahasan PRR yang akan dimasukkan ke dalam kurikulum
pendidikan nasional. Penelitian ini melibatkan 74 subyek dari beberapa guru SLTP
Negeri di Jakarta. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner berbentuk skala sikap
yang diolah secara kuantitatif dengan menggunakan statistik desriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap guru SLTP (bidang studi
agama, biologi, BK dan penjaskes) yang mengajarkan PRR terhadap pokok
bahasan PRR yang akan dimasukkan ke dalam kurikulum nasional adalah positif.
Penelitian Ini juga mengungkapkan sikap guru berdasarkan jenis kelamin, status
pernikahan, pendidikan serta pengalaman mengikuti kegiatan yang berkaitan
dengan pendidikan seks/reproduksi. Dalam penelitian ini ditemukan perbedaan sikap
guru laki-laki dalam menjelaskan PRR kepada murid laki-laki dan murid perempuan.
Selain itu juga ditemukan hubungan antara umur guru dengan sikap terhadap pokok
bahasan PRR.

 File Digital: 1

Shelf
 S2874-Bani Nurainu.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S2874
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 70 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S2874 14-19-599269718 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287025