ABSTRAK Peianggaran disiplin sekolah menjadi masalah yang kerapkalidilakukan oleh remaja. Bentuk peianggaran disiplin sekolah yang dilakukandapat berupa: agresi fisik, contohnya pemukulan, perkelahian, danperusakan; kesibukan berteman saat guru mengajar, mencari perhatian,seperti mengedarkan tulisan, atau gambar-gambar dengan maksudmengalihkan perhatian dari pel^aran; menentang wibawa guru, misalnyatidak mau menurut, memberontak, memprotes dengan kasar, dan mencariperselisihan dengan mengkritik, menertawakan dan mencemooh, merokok,datang terlambat, membolos, kabur dari kelas, mencuri, menipu, berpakaiantidak sesuai dengan ketentuan, memeras, minum minuman keras danmenggunakan obat-obat terlarang (Kooi dan Schutx dalam Sukadji 2000).Bahkan masalah yang berhubungan dengan sekolah menjadi salah satumasalah besar dalam rentang masa remaja selain obat-obatan terlarang,kehamilan remaja, dan delinkuensi. Banyak hal yang menjadi penyebabterjadinya peianggaran disiplin sekolah, salah satunya adalah sejauh manakesesuaian perilakunya dengan keterampilan-keterampilan kecerdasanemosi menurut Goleman. Begitu juga menurut Gunarsa & Gunarsa (2003)dan Sarwono (2003) yang menyatakan bahwa faktor pribadi merupakansalah satu dari penyebab terjadinya permasalahan remaja.Penelitian dilakukan melalui pendekatan kuantitatif terhadap 100orang siswa SXM yang berada di wilayah Depok, Jawa Barat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signitikanantara kecerdasan emosi dan peianggaran disiplin sekolah. Arahhubungannya negatif, artinya semakin tinggi kecerdasan emosi semakinrendah peianggaran disiplin sekolah. Beberapa ranah dalam kecerdasanemosi yang berhubungan dengan peianggaran disiplin sekolah adalahkemampuan mengenali emosi diri, mengelola emosi dan kemampuanmengenali emosi orang lain. Sedangkan unluk ranah kemampuanmemotivasi diri dan membina hubungan dengan orang lain tidak adahubungan dengan peianggaran disiplin sekolah. Saran yang diberikan adalah perlu adanya peningkatan keterampilankecerdasan emosi pada siswa sehingga dengan demikian remaja dapatterbantu dalam mencapai tugas-tugĀ£is perkembangannya dan turutmembantu terciptanya kegiatan belajar yang baik. Perlu diperhatikan pulahal-hal lain yang menjadi faktor penyebab terjadinya pelanggaran disiplinsekolah misal faktor keluarga, f^tor pengaruh peer-group, faktor sosialekonomi dan faktor lingkungan, sehingga para remaja sebagai harapanbangsa dapat mencapai identitas diri yang positif dan mereka akan tiba dimasa dewasa yang dapat memberi kontribusi yang mulia untukkesejahteraan bangsanya. |