:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Kapan seseorang dikatakan penjilat? (Hubungan antara karakteristik situasi dan penilaian perciever dalam mengidentifikasi tingkah laku menjilat pada lingkungan kerja)

Vania G.Wibisono; Harry Susianto, supervisor ([Publisher not identified] , 2001)

 Abstrak

ABSTRAK
Untuk menyimpulkan suatu tingkah laku yang dilakukan oleh aktor sebagai
tingkah laku menjilat, perceiver akan memperhatikan karakteristik situasi tertentu
yang membantu perceiver dalam mengidentifikasi seorang penjilat. Berdasarkan
basil penelitian Vonk (1998), karakteristik situasi tersebut mengacu pada tingkah
laku aktor yang menyenangkan to'hadap atasan sedangkan dengan bawahan
ringkah lakiuiya benibah menjadi tidak menyenangkan. Perceiver yang melihat
karakteristik situasi tersebut dapat langsung menyimpulkan bahwa aktor adalah
seorang penjilat dan tidak disukai.
Penelitian ini dilakukan dengan mereplikasi dan memodifikasi penelitian Vonk
diatas. Modifikasi dilakukan dengan merubah karakteristik partisipan penelitian
dari mahasiswa menjadi kaiyawan perusahaan dengan jabatan manajer. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empirik dari observasi seharihari
bahwa dalam lingkungan kerja di Indonesia, seseorang yang bertingkah laku
menyenangkan terhadap atasan tetapi tidak menyenan^an dengan bawahan
(situasi slime) akan dinilai oleh perceiver sebagai seorang penjilat dan tidak
disukai.
Pengambilan data dilakukan dengan mevariasikan variabel bebas, yaitu
karakteristik situasi (tingkah laku aktor terhad^ hierarki status kekuasaan target
totentu) menjadi 5 kelompok situasi poielitian {slime, nonslime, positif dan
negatif), yang ingin dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu penilaian
perceiver terhadap sang aktor. Penilaian ini terdiri dari penilaian rasa suka
terhadap aktor dan penilaian trait aktor menjilat.
Uji signifikansi dilakukan dengan metode one-way ANOVA dan Duncan's
Multiple Comparison. Dari hasil perhitungan tersebut, hipotesis adanya penilaian
rasa suka yang rendah dalam situasi slime tidak didukung data, sedangkan
hipotesis adanya penilaian trait menjilat yang tinggi dari aktor pada situasi slime
didukung data.
Kesimpulannya, seseorang dapat dikatakan sebagai penjilat apabila ia melakukan
tingkah laku menyenangkan terhadap atasan dan tidak menyenangkan terhadap
bawahan, serta penjilat ini cendenmg tidak disukai. Kemudian disarankan untuk
memperluas ruang lingkup penelitian pada daerah-daerah di Indonesia dengan
budaya yang berbeda-beda.

 File Digital: 1

Shelf
 S2894-Vania GW.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S2894
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2001
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : vii, 74 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S2894 14-19-349984619 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287045