ABSTRAK Setelah seseorang selesai menjalani pendidikan formal mulai dari tingkatsekolah dasar sampai perguruan tinggi, maka ia mulai memasuki dunia kerja.Pada jenjang pendidikan di perguruan tinggi inilah, individu harus mulai memikirkanpekerjaan apa yang kelak akan ditekuninya dan menyadari bahwa masa depannyasangat dipengaruhi oleh pemilihan pekerjaannya saat ini. Mahasiswa perguruantinggi termasuk individu yang berada pada masa dewasa muda yang salah satutugas perkembangannya adalah pemilihan pekerjaan. Pada masa inilah pilihanpekerjaan pertama kali dibuat dimana pekerjaan yang dipilih akan terusmempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan seperti gaya hidup, hubungansosial, status atau posisi dalam masyarakat, perkembangan harga diri, dansebagainya. Dalam melakukan pemilihan pekerjaan, individu dipengaruhi olehbeberapa faktor, antara Iain : pengetahuan tentang pilihan pekerjaan yangtersedia; kondisi pasar; keluarga; kelas sosial ekonomi; stereotipe peran gender;kepribadian dan self-efficacy. Dari sekian banyak faktor, peneliti tertarik untukmeneliti lebih jauh mengenal faktor self-efficacy. Banyak penelitian di Iuar negeriyang mempunyai kesamaan pendapat tentang adanya hubungan antara self-efficacy (keyakinan seseorang mengenal kemampuannya untuk dapat berhasilmelakukan suatu tugas tertentu) dengan pemilihan pekerjaan. Selain itu, adapenelitian yang menyebutkan adanya perbedaan jenis kelamin dalam self-efficacy,dimana perbedaan ini selanjutnya menyebabkan perbedaan jenis kelamin dalampemilihan pekerjaan. Peneliti ingin melihat apakah hal yang sama berlaku pula disini (Jakarta, Indonesia) ?Berdasarkan semua hal yang telah diuraikan di atas, maka masalah umumyang ingin diteliti dalam penelitian inl adalah apakah ada hubungan yang signifikanantara self-efficacy dengan pemilihan pekerjaan pada mahasiswa dan mahasiswidi Jakarta ditinjau darl keenam bidang pekerjaan yaltu Realistik, lnvestigatif,Artistik, Sosial, Enterprising, dan Konvensional. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan masukan informasi kapada masyarakat luas mengenaipentingnya peranan self-efficacy dalam melakukan pemilihan pekerjaan sehinggadapat diciptakan suatu lingkungan yang mendukung perkembangan self-efficacyyang tinggi serta memberikan masukan informasi kepada masyarakat dan instansiyang terkait dengan tenaga kerja untuk penanganan masalah tenaga kerja,Iapangan kerja, dan pengangguran khususnya yang terjadi pada lulusan perguruantinggi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori mengenal self-efficacy, pemilihan pekerjaan, teori karir dart Holland, dan hubungan antara self-efficacy dengan pemilihan pekerjaan. Subyek yang digunakan dalam penelitian iniadalah mahasiswa semester 5 ke atas, berusia 20 - 25 tahun dan belum pernahmemiliki pekerjaan tetap. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian iniadalah 100 orang terdiri atas 50 pria dan 50 wanita. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah metode Incidental sampling. Alat ukur yang digunakandalam penelitian ini adalah kuesioner self-efficacy yang disusun berdasarkanmodifikasi dari Occupational Questionnaire (Church, Teresa, Rosebrook, danSzendre, 1992) serta kuesioner pemilihan pekerjaan yang disusun berdasarkanmodifikasi dan Extent of Consideration of Occupation Questionnaire (Church,Teresa, Rosebrook dan Szendre). Pengolahan data dilakukan dengan perhitungankorelasl Pearson Product Moment dan Z2 test.Berdasarkan hasil analisa, menunjukkan adanya hubungan yang signifikanantara self-efficacy dengan pemilihan pekerjaan pada mahasiswa dan mahasiswidi Jakarta dalam keenam bidang pekerjaan. Di samping Itu juga diperoleh hasiladanya perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita dalam hal self-efficacyhanya dalam bldang Realistik dan Konvensional. Subyek pria lebih besarkemungkinannya untuk memiliki self-efficacy lebih tinggi dalam bidang Realistikdan subyek wanita lebih besar kemungkinannya untuk memiliki self-efficacy lebihtinggi dalam bidang Konvensional. Selain Itu juga diperoleh hasil adanyaperbedaan yang signlfikan antara pria dan wanita dalam hal pemilihan pekerjaanhanya dalam bidang Realistik. Subyek pria Iebih besar kemungkinannya untukmemiliki rentang pillhan pekerjan yang luas dalam bidang Realistik.Saran yang hendak diberikan peneliti bagi penelitian selanjutnya adalahagar dalam penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih representatifdan menggunakan suatu alat baru yang berisi jenis-jenis pekerjaan besertaaktivitasnya (berdasarkan hasil elisitasi terhadap sejumlah orang) yang memangmenggambarkan situasi dan kondisi dunia kerja di Indonesia. |