ABSTRAK Keputusan karir remaja merupakan masalah penting dan perlu diperhatikan.Erikson mengatakan bahwa kemampuan memilih dan menentukan keputusan karirpada masa remaja merupakan pemecahan masalah identitas remaja sehinggaketidakmampuan memilih dan menentukan karir dapat menganggu perkembangan diriremaja (dalam Seligman, 1994). Remaja yang mampu membuat keputusan karir padamasa ini ternyata cenderung memiliki keberhasilan akademik yang lebih tinggi daripadaremaja yang tidak membuat keputusan karir (Seligman, 1994). Remaja yang tidakmampu membuat keputusan karir dengan mantap dapat mengalami berbagai kesulitanpada saat mereka terjun di dunia kerja antara lain: cemas dan tidak yakin menghadapidunia kerja, ketidakpuasan kerja bahkan mengalami kegagalan (Mappiare, 1992).Untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja Indonesia dalam menghadapiera globalisasi, potensi karir individu sebelum masuk ke dunia kerja perlu ditingkatkansejak awal antara lain sejak masa remaja. Masa remaja merupakan saat penting dalamperkembangan karir karena merupakan masa persiapan terakhir individu sebelummemasuki dunia kerja. Berbeda dengan masa perkembangan sebelumnya, pada masaini remaja dituntut untuk membuat keputusan karir yang akan menentukan arahkehidupan berikutnya. Bila remaja mampu membuat keputusan karir dengan baik, halini dapat meningkatkan keberhasilan mereka dalam menghadapi dunia kerja danmemperkecil kemungkinan mereka mengalami kegagalan. Penelitian Tumer & Helms(1995), Zanden (1993), dan Grotevant & Durret (dalam Papalia & Olds, 1993)menunjukkan gejala-gejala adanya remaja yang mengalami kesulitan dalammenentukan keputusan karir. Banyak yang mengalami kebimbangan dan tidak mampumemilih karir kemudian menunda keputusan karir mereka, sampai pada saatnyamereka harus memilih mereka tidak memiliki cukup waktu untuk memilih dengan baik.Sampai saat ini tampaknya belum ada data yang sistematis mengenai statuskeputusan karir remaja di Indonesia.Untuk meningkatkan potensi remaja dalam memilih dan menentukan karir,orangtua perlu meningkatkan keterlibatan mereka dalam perkembangan karir remaja(Palmer & Cochran, 1991). Walaupun dalam kehidupan remaja orangtua tidak lagimenjadi tokoh sentral, namun, sehubungan dengan merencanakan karir remaja masihmembutuhkan nasehat dan saran-saran dari orangtua khususnya mengenai masalahmasalahkeuangan, pendidikan, dan rencana karir (Papalia & Olds, 1992) Beberapapenelitian terdahulu (Palmer & Cochran, 1988; Papalia & Olds 1993; Blustein, 1991)mengungkapkan pendingnya dukungan orangtua terhadap perkembangan karir remajanamun ada pula gejala-gejala yang menunjukkan bahwa keterlibatan (dukungan) orangtua dalam karir remaja justru mempersulit posisi remaja dalam menentukandepan mereka. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti ingin melihat (a) gambaran statuskeputusan karir remaja, (b) gambaran dukungan orangtua terhadap keputusan karirremaja, (c) apakah ada hubungan antara dukungan orangtua terhadap keputusan karirdengan status keputusan karir remaja, dan (d) bentuk dukungan yang paling berperanterhadap status keputusan karir remaja.Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan pada 184 murid kelas III SMUKIII, Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan untukpengumpulan data. Instumen pertama untuk mengukur status keputusan karir remaja(Skala Keputusan Karir) dan instrumen yang kedua untuk mengukur dukunganorangtua terhadap keputusan karir remaja (Skala Dukungan Orangtua).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subyek penelitian ini telah memilikikeputusan karir dengan taraf keyakinan tergolong cukup yang berarti subyek penelitiancukup yakin bahwa keputusan karir yang dipilih sesuai dengan keadaan dirinya. Secaraumum subyek menilai orangtua mereka telah memberikan dukungan terhadapkeputusan karir remaja dengan baik. Penelitian ini juga mengungkapkan adanyahubungan yang signifikan antara dukungan orangtua terhadap keputusan karir denganstatus keputusan karir remaja. Semakin tinggi dukungan orangtua yang diterimasubyek maka semakin tinggi pui a status keputusan karir subyek, sebaliknya semakinrendah dukungan orangtua yang diterima subyek maka semakin rendah pula statuskeputusan karir subyek. Dukungan orangtua terdiri dari 6 bentuk yaitu bimbingan,bantuan instrumental, keberadaan orangtua sebagai sekutu yang dapat diandalkan,kelekatan orangtua-anak, pengakuan akan kemampuan subyek dan kesamaan minatantara orangtua dan remaja. Dari keenam bentuk dukungan tersebut, ternyatadukungan pengakuan paling berperan terhadap status keputusan karir remaja.Untuk penelitian lebih lanjut peneliti menyarankan agar pengukuran variabeldukungan orangtua terhadap keputusan karir remaja juga dilakukan terhadap orangtuasubyek dan difokuskan pada seluruh tahap-tahap perkembangan subyek agardidapatkan gambaran yang lebih terintegrasi yaitu sejak masa kanak-kanak awalsampai masa remaja. Selain itu untuk mempertajam hasil penelitian, subyek penelitiandiambil berdasarkan asal sekolah yang lebih beragam (SMU Negeri) dengan jumlahsubyek yang berasal dari jurusan IPA/IPS yang seimbang, suku, pekerjaan danpenghasilan orangtua yang lebih beragam. Dengan karakteristik responden yang lebihberagam ini diharapkan hasil penelitian akan lebih kaya dan tajam mengungkapkanjenis intervensi (dukungan orangtua) yang paling sesuai untuk meningkatkanperkembangan karir remaja dengan kondisi-kondisi yang lebih beragam. |