ABSTRAK Setiap orang tua tentunya memiliki harapan-harapan pada anak yangdiasuh dan dirawatnya. Salah satu harapan orang tua adalah agar anaknyamencapai keberhasilan. Kriteria keberhasilan yang dicapai oleh seorang anakmengandung makna yahg sangat luas, namun pada anak usia sekolah atau SDkriteria keberhasilan umumnya didasarkan atas prestasi belajarnya di sekolah.Prestasi belajar yang dicapai oleh seorang anak sangat erat kaitannyadengan pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua, terutama ibu, sebagaiorang yang terdekat dengan anak. Bagi ibu yang sepenuhnya tinggal di rumahmengasuh dan merawat anaknya, diharapkan ia dapat mengawasi danmembimbing anaknya, sehingga ia mengetahui segala hambatan dan kesulitananaknya.Namun, zaman yang telah berkembang pesat pada saat ini, telahmembuka kesempatan yang luas bagi wanita untuk berkarya di luar rumah.Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini banyak sekali wanita yang telahmemasuki dunia kerja, baik yang belum atau sudah berkeluarga. Pada awalnyaketerlibatan wanita dalam dunia kerja, terutama bagi yang sudah berkeluarga,menimbulkan pendapat yang berbeda-beda, ada yang mendukung namun adajuga yang menentang.Dari beberapa hasil penelitian diperoleh bahwa ternyata anak yangibunya bekerja lebih mandiri, percaya diri, memiliki tanggung jawab, memilikiintelektual yang lebih tinggi, lebih berorientasi pada pencapaian prestasi danmemberikan keterampilan-keterampilan untuk mengembangkan minat anakdaripada anak yang ibunya tidak bekerja. Tampaknya terdapat perbedaanpengasuhan antara ibu bekerja dan tidak bekerja. Hal ini sesuai denganpendapat Hoffman (dalam Hyde, 1985) yang menyatakan bahwa bagi ibu yangtinggal sepenuhnya di rumah akan memiliki pengasuhan yang berbeda denganibu yang bekerja di luar rumah.Beberapa ahli mengatakan bahwa pada dasarnya anak sangat perludibekali keterampilan-keterampilan untuk mencapai keberhasilan baik disekolah atau di kemudian hari. Rich (1992) memperinci bahwa ada 10keterampilan yang harus diberikan pada anak, yaitu keterampilan untuk ;menumbuhkan rasa percaya diri; untuk menumbuhkan rasa usaha pada anakdalam mengerjakan suatu pekerjaan, menumbuhkan motivasi pada anak;menumbuhkan rasa agar anak memiliki tanggung jawab; menumbuhkan inisiatif ;ketekunan ; agar agar anak dapat bekerja sama dengan orang lain ; agar anakmemperhatikan orang lain ; melatih anak agar dapat berpikir rasional danmelatih anak untuk memecahkan masalah. Keterampilan-keterampilan inidisebut sebagai Keterampilan Mega. 10 keterampilan ini telah dilakukan olehsebagian besar ibu-ibu di Amerika dan mereka merasakan manfaatnyaterutama untuk keberhasilan anak di sekolah.Di Indonesia bagi anak yang berprestasi, tanpa disadari para ibumungkin menerapkan 10 keterampilan tersebut. Penerapan keterampilan itudapat saja terjadi bila tingkat pendidikan ibu cukup baik, berada pada kelassosek menengah dan tinggal di perkotaan, karena memungkinkan merekauntuk memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai pengasuhan anak. Olehkarena itu penelitian ini ingin mengetahui penerapan keterampilan mega antaraibu bekerja dan tidak bekerja dari anak SD yang berprestasi. Ingin dilihatapakah terdapat perbedaan dalam penerapan keterampilan mega antara ibubekerja dan tidak bekerja tersebut. Alasan membandingkan antara ibu bekerjadan tidak bekerja karena dari hasil penelitian sebelumnya terdapat perbedaanpengasuhan antara ibu bekerja dan tidak bekerja, kemudian ingin dilihat apakahjuga terdapat perbedaan penerapan keterampilan mega tersebut .dalammengasuh anak-anak mereka.Dari 70 responden dalam penelitian ini , yang terbagi atas 35 respondenibu bekerja dan 35 responden ibu tidak bekerja, diperoleh hasil bahwa tidakterdapat perbedaan dalam penerapan keterampilan mega dan kedua kelompokcenderung menerapkan seluruh keterampilan tersebut. Pada ibu bekerja,keterampilan yang lebih sering diterapkan pada anak-anaknya adalah untukmenumbuhkan agar anak dapat bekerja sama dengan orang lain, sedangkanpada ibu tidak bekerja yang lebih sering diterapkan adalah untuk menumbuhkah rasa percaya diri pada anak. |