Peran jenis kelamin dan tingkat aspirasi akademis pada siswi SMU co-edukasi dan non co-edukasi
Ina Marta Fauzia;
Puji L. Prianto, supervisor
([Publisher not identified]
, 2000)
|
ABSTRAK Salah satu karakteristik sekolah adalah ditinjau dari komposisi jenis kelamin muridnya, yaitu sekolah co-edukasi dan non co-edukasi. Sekolah co-edukasi adalah sekolah yang muridnya terdiri dan laki-laki dan perempuan, sedangkan sekolah non co-edukasi adalah sekolah yang muridnya hanya Iaki-Iaki atau perempuan saja. Lingkungan sekolah merupakan salah satu sarana sosialisasi peran jenis kelamin sehingga peneliti berasumsi bahwa perbedaan Iingkungan sosial dan interaksi antar murid di kedua sekolah tersebut akan berakibat pada kecenderungan penghayatan peran jenis kelamin siswinya, karena corak interaksi siswi dengan murid Iaki-laki akan berbeda dengan corak interaksi dengan teman sesama perempuan. Di sekolah co-edukasi siswi cenderung Iebih menjaga tingkah lakunya dengan kehadiran murid Iaki-laki serta kurang mendapat kesempatan dalam kegiatan-kegiatan yang biasanya didominasi murid Iaki-Iaki. Namun demikian mereka mungkin juga dapat mempelajari karakteristik maskulin dari teman-teman laki-lakinya. Sedangkan di sekolah non co-edukasi, interaksi di antara sesama perempuan dapat mendorong siswinyauntuk memiliki ciri feminim yang kuat. Akan tetapi mereka juga dapat Iebih bebas bertingkah Iaku di antara sesama perempuan dan menampilkan diri dalam berbagai aktivitas tanpa ada keteriibatan murid Iaki-Iaki. Berbagai kemungkinan tersebut dapat muncul tetapi disini ada bentuk interaksi antar murid yang berbeda, dimana di sekolah non co-edukasi mereka hanya berada di tengah sesama perempuan, sedangkan di sekoiah co-edukasi mereka berinteraksi dengan teman laki-laki. Hal itu membawa peneliti pada asumsi bahwa ada perbedaan pada peran jenis kelamin siswi dari kedua sekolah tersebut.Di samping itu beberapa penelitian melaporkan adanya pengaruh positif sekolah non co-adukasi pada prestasi perempuan. Perempuan cenderung menurun prestasinya bila bersaing langsung dengan laki-laki dalam hal prestasi akademis. Guru pun kadangkala memberi kesempatan lebih besar pada murid laki-laki dalam aktivitas belajar di kelas sehingga murid perempuan tidak mendapat dorongan yang kuat untuk berprestasi. Untuk menghindari hal demikian maka pemisahan murid perempuan dan laki-Iaki dinilai akan memberi efek yang lebih baik bagi murid perempuan. Penelitian menyebutkan bahwa atmosfer akademis di sekolah non co-edukasi berkembang Iebih baik daripada di sekolah co-edukasi. Penelitian Iain juga menyebutkan prestasi akademis siswi non co-edukasi lebih tinggi daripada siswi co-edukasi. Prestasi tidak terlepas dari tingkat aspirasi akademis. Orang yang memiliki tingkat aspirasi tinggi termotivasi untuk mencapai sasarannya sehingga akan berprestasi tinggi bila berhasil. Sebaliknya orang dengan tingkat aspirasi akademis yang rendah tidak terdorong untuk berusaha optimal sehingga prestasinya cenderung Iebih rendah. Oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa tingkat aspirasi akademis siswi di sekolah co-edukasi dan non co-edukasi juga berbeda. Berkaitan dengan peran jenis kelamin dan tingkat aspirasi akademis, maka peneliti ingin melihat kecenderungan tingkat aspirasi akademis siswi yang memiliki peran jenis maskulin, feminin, androgyn dan undifferentiated. Penelitian ada yang menyebutkan bahwa tingkat motivasi orang androgyn dan maskulin Iebih tinggi daripada orang feminin, karena prestasi dan keberhasilan Iebih sering dianggap sebagai kualitas maskulin dan bukan kualitas feminin.Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposif, yaitu siswi-siswi kelas 3 SMU co-edukasi dan non co-edukasi swasta Katolik/Protestan.Alat pengumpul data berupa dua buah kuesioner yang bertujuan mengukurperan jenis kelamin dan tingkat aspirasi akademis.Penelitian ini menyimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada peran jenis kelamin siswi SMU oo-edukasi dan non co-edukasi. Nampaknya perbedaan komposisi jenis kelamin dan interaksi antar murid di kedua sekoiah ini tidak memberi dampak yang berbeda pada penghayatan peran jenis kelamin siswi-siswinya. Hal kedua yang dapat disimpulkan adalah tidak ada perbedaan tingkat aspirasi akademis siswi dari kedua jenis sekolah tersebut. Artinya siswi dari kedua jenis sekolah tersebut mempunyai kecenderungan yang sama untuk memiliki tingkat aspirasi tinggi maupun rendah. Untuk kesimpulan terakhir ternyata ditemukan adanya perbedaan tingkat aspirasi akademis antara siswi dengan peran jenis feminin, maskulin, androgyn dan undifferentiated dimana tingkat aspirasi akademis yang tinggi dimiliki oleh siswi maskulin dan androgyn sedangkan siswi feminin memiliki tingkat aspirasi akademis yang paling rendah. Dari peninjauan terhadap data kontrol ditemukan bahwa subyek yang merupakan anak pertama dan pemah mencapai peringkat 1,2,3 dan 5 besar kebanyakan memiliki tingkat aspirasi akademis yang tinggi. Subyek anak terakhir dan tunggal serta pernah menduduki peringkat 10 besar dan di luar 10 besar kebanyakan memiliki tingkat aspirasi akademis yang rendah.Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain berkaitan dengan ditemukannya faktor-faktor Iain yang dapat mempengaruhi tingkat aspirasi akademis, antara Iain prestasi yang pernah dicapai dan urutan kelahiran. Untuk itu mungkin perlu dilakukan penelitian lan}utan mengenai hubungan antara faktor-faktor telaebut dengan tingkat aspirasi akademis. Selain itu akan menarik pula bila dilakukan penelitian Ianjutan dengan sampel murid laki-Iaki sehingga bisadiketahui apakah ditemukan hasil yang berbeda pada murid Iaki-Iaki. |
S2961-Ina Marta Fauzia.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S2961 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2000 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 128 pages : illustration ; 28 cm. + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S2961 | 14-19-141014093 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287112 |