:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Hubungan sikap terhadap peran jender dengan keterlibatan anak-laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga (Sebuah studi terhadap mahasiswa UI)

Yulianty; Soetarlinah Soekadji, supervisor ([Publisher not identified] , 2001)

 Abstrak

ABSTRAK
Dikotomi area publik dan domestik teijadi sejak abad ke-19 dan
menghasilkan karakteristik yang berbeda pada kedua area tersebut. Area domestik
yang bersifat emosional, mengasuh berhubungan dengan keluarga, rumah, dan
anak-anak, serta pekeijaan domestik rumah tangga diasosiasikan dengan dunia
wanita sedangkan area publik yang kompetitif, berhubungan dengan dunia keija,
politik, pendidikan serta mempunyai status dan otoritas yang lebih tinggi adalah
area laki-laki. Akibatnya, laki-laki.dianggap tidak mampu mengurus anak dan
mengerjakan pekeijaan rumah tangga dan wanita tidak mampu berada di dunia
publik. Pada kenyataannya sekarang ini banyak wanita yang bisa sukses di area
publik, namun kadang mereka tidak bisa menampilkan kemampuannya secara
maksimal karena faktor yang disebut peran gender. Peran gender salah satunya
membedakan laki-laki dan perempuan dalam peran sosial, misalnya, laki-laki
berperan sebagai pencari nafkah sedangkan perempuan sebagai ibu rumah tangga.
Ideologi peran gender yang tradisional secara kaku membagi tugas-tugas
berdasarkan jenis kelamin daripada kemampuan dan keinginan sedangkan yang
modem/liberal memandang laki-laki dan perempuan sama pentingnya dan lebih
mengarah pada prinsip persamaan dan keseimbangan serta tidak ada lagi
pembagian tugas-tugas secara kaku.
Salah satu bentuk praktis yang terkait dengan peran gender adalah
pekeijaan rumah tangga, hal ini sesuai dengan definisinya yang diberikan oleh
beberapa tokoh bahwa pekeijaan rumah tangga adalah pekeijaan wanita. Karena
jenisnya yang banyak dan amat memakan waktu dalam pengeijaannya, sering
muncul masalah bila seorang wanita juga bekeija di luar rumah. Karena itu betapa
baiknya bila laki-laki sebagai pasangan wanita dalam kehidupan berumah tangga
mau terlibat dalam pekeijaan ini. Namun ada laki-laki yang mau terlibat jauh
dalam pekeijaan rumah tangga, ada yang hanya pada pekeijaan tertentu saja yang
sepertinya memang pantas dilakukan laki-laki dan ada yang tidak mau sama
sekali. Penelitian mengemukakan semakian liberal suami maka kecenderungan
untuk mengeijakan pekeijaan rumah tangga semakin besar atau penelitian lain
yaitu ada hubungan antara kepercayaan peran gender yang egaliter dengan
banyaknya pekeijaan rumah tangga yang dilakukan laki-laki. Kunci untuk
memahami dan memprediksi apa yang dilakukan seseorang adalah dengan pemahaman akan sikapnya. Karena itu penelitian ini bertujuan menjawab
pertanyaan: apakah ada hubungan antara sikap terhadap peran gender dengan
keterlibatan dalam pekeijaan rumah tangga.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non-probability sampling
yakni secara incidental (tidak semua elemen dari populasi memiliki kesempatan
yang sama besar untuk terpilih sebagai sampel) kepada mahasiswa Universitas
Indonesia. Alat pengumpulan data berupa dua buah kuesioner yang bertujuan
untuk mengukur sikap terhadap peran gender dengan keterlibatan dalam pekeijaan
rumah tangga.
Dari penelitian ini hipotesa alternatif yang diajukan ternyata diterima,
sehingga pada subyek penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara sikap terhadap peran gender dengan keterlibatan dalam pekeijaan rumah
tangga, makin modem sikap terhadap peran gender makin tinggi keterlibatan anak
laki-laki yang berstatus mahasiswa dalam pekeijaan rumah tangga.
Penelitian ini memang mendapatkan hasil uji hipotesa yang signifikan
untuk masalah yang ingin dipertanyakan dan bisa menjawab pertanyaan
penelitian. Namun, hasil yang diperoleh masih kurang banyak memberikan
informasi, misalnya bagaimana gambaran sikap peran gender subyek apakah
cenderung tradisional atau sudah modem yang untuk itu semua dibutuhkan norma
yang tidak bisa dipenuhi dalam penelitian ini. Maka untuk penelitian selanjutnya
mungkin bisa melakukan hal tersebut. Untuk saran praktis kiranya agar lebih
diperhatikan pembentukan peran gender anak sedari dini dan penelitian-penelitian
yang berhubungan dengan peran gender agar lebih banyak dilakukan.

 File Digital: 1

Shelf
 S3035-Yulianty.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S3035
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2001
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 72 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3035 14-19-305587297 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287186