ABSTRAK Sejak tahun 1964 sistem kepenjaraan di Indonesia digantikan dengansistem pemasyarakatan Harsono, 1995). Walaupun upaya-upaya untukmemanusiawikan penjara telah diusahakan dalam sistem pemasyarakatan, ternyatahukuman pidana penjara masih menimbulkan dampak negatif bagi narapidana(napi), diantaranya kesepian. Kesepian merupakan pengalaman yang tidakmenyenangkan, yang muncul akibat berkurangnya hubungan sosial, baik secarakualitas maupun kuantitas (Peplau & Perlman, 1982). Ada pendapat yangmengatakan bahwa walaupun kesepian merupakan hal yang tidak menyenangkan,tetapi dapat membawa konsekuensi positif (Moustakas, 1972). Skripsi inibertujuan untuk meneliti kesepian pada napi wanita, yaitu hal yang menyebabkankesepian, perwujudan kesepian, coping terhadap kesepian, serta jenis kesepianyang dialami oleh napi wanita.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena kesepianmerupakan hal yang subyektif. Pengambilan data pada empat orang napi wanitadilakukan dengan wawancara, serta observasi terhadap subyek dan tempat padasaat wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pemicu kesepian pada napiwanita adalah perpisahan dengan keluarga, terutama dengan anak dan ibu. Faktorpredisposisi situasional yaitu jarang dikunjungi dan predisposisi personal yaitutidak memiliki teman untuk berbagi selama di LP, ikut menyebabkan napi wanitatetap berada dalam kesepian. Pada waktu merasa kesepian umumnya subyekmerasa sedih dan tegang, menurun motivasi untuk berinteraksi, dan ada yangsusah berkonsentrasi pada apa yang dilakukan. Sedangkan cara coping yangdilakukan terhadap kesepian, napi wanita cenderung memilih kegiatan yang dapatdinikmati sendiri. Walaupun napi wanita juga mengalami kesepian sosial karenajauh dari teman-temannya, tetapi yang dominan terdapat pada napi wanita adalahkesepian emosional, yang disebabkan oleh jauhnya mereka dari orang-orang yangdisayanginya, dan juga tidak ada teman berbagi selama di LP.Sebagai penutup, peneliti menyarankan agar pihak LP menyediakanpsikolog atau konselor, dan agar petugas LP diberikan pelatihan psikologi.Dengan ini diharapkan dapat menjadi sumber dukungan sosial tersendiri bagi napidalam menghadapi kesepian. Selain itu juga disarankan agar dibuat semacamprogram pengembangan diri bagi para napi, yang bertujuan untuk meningkatkan konsekuensi positif dari kesepian. Peneliti juga menyarankan agar pada penelitianselanjutnya, digunakan pedoman wawancara yang lebih baik dan memakai subyekdalam jumlah yang besar, sehingga hasilnya dapat digeneralisasi. |