:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Gambaran penilaian konteks pada pengalaman emosi marah dengan intensitas tinggi dan rendah pada remaja di kelas 1 SMUN 38 Jakarta

Arlianti; Suprapti Sumarmo Markam, supervisor (Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001)

 Abstrak

Masa remaja dimulai pada sekitar usia 12 atau 13 tahun sampai sekitar usia 20-an dan merupakan masa peralihan yang ditandai dengan perubahan-perubahan dalam diri individu, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis dari anakanak menuju dewasa. Masa peralihan tersebut menyebabkan remaja mudah terkena atau menimbulkan masalah. Salah satu hal yang dapat memicu timbulnya masalah pada remaja adalah emosi marah yang tidak dikendalikan dan diekspresikan secara tepat. Intensitas pengalaman emosi, termasuk emosi marah, menurut Frijda dipengaruhi oleh interaksi sejumlah faktor, yaitu : kepedulian kejadian, penilaian, action repertoire, regulasi dan mood. Penelitian ini ingin melihat gambaran penilaian konteks pada pengalaman emosi marah dengan intensitas tinggi dan rendah pada siswa/i kelas 1 SMUN 38, Jakarta. Penilaian konteks yang diteliti meliputi 24 dimensi, yaitu : valensi, kemudahan mencapai tujuan/ keterhambatan, kesejahteraan orang lain, keadilan, ketertarikan, kebaruan/sudah dikenal atau belum, ketiba-tibaan, harapan akan akhir, kejelasan tentang akhir, kemungkinan diubah atau finalitas, dapat/tidak dapat dihindarkan, tanggung jawab sendiri, tanggung jawab orang lain, keterkendalian, harga diri, penghargaan orang lain, kejelasan, antisipasi usaha, dapt diatasi/ ditangguung, dapat diharapkan, dapat diharapkan oleh orang lain, kepentingan, kesesuaian dengan norma menurut diri sendiri dan kesesuaian dengan norma menurut orang lain.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, dilakukan pengambilan data dengan menggunakan kuesioner emosi dan kuesioner penilaian Frijda & Markam (1992). Kuesioner diberikan kepada 45 siswa/i kelas 1 SMUN 38, Jakarta. Dari hasil perhitungan data, didapatkan bahwa dimensi penilaian yang paling menonjol pada pengalaman emosi marah dengan intensitas tinggi adalah dimensi valensi, kemudahan mencapai tujuan, ketiba-tibaan dan dapat diharapkan.Sedangkan pada pengalaman emosi marah dengan intensitas rendah dimensi penilaian yang paling menonjol adalah dimensi ketidak adilan, ketertarikan, keterkendalian dan dapat diharapkan. Selain itu juga didapatkan adanya perbedaan yang signifikan antara dimensi kesejahteraan orang lain , kebaruan, ketiba-tibaan, keterkendalian, antisipasi usaha, dapat diatasi/ditanggung dan kepentingan pada pengalaman emosi marah dengan intenistas tinggi dan pengalaman emosi marah dengan intensitas rendah yang dialami siswa-siswi kelas 1 SMUN 38 Jakarta.
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk lebih memahami pengalaman emosi marah yang dialami oleh remaja, terutama siswa-siswi kelas 1 SMU. Namun masih banyak kekurangan pada penelitian ini sehingga sebaiknya dilanjutkan dengan penelitian lain yang meneliti tentang anteseden, kesiapan aksi dan regulasi dari pengalaman emosi marah sehingga didapatkan data yang lebih kaya dan lengkap. Selain itu juga sebaiknya penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengambilan data berupa kuesioner ditambah dengan metode wawancara sehingga data yang didapat lebih lengkap dan mendalam.

 File Digital: 1

Shelf
 S3047-Arlianti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S3047
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 83 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3047 14-19-046783779 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287197