Untuk mengejar ketinggalannya dari bangsa lain, telah disadari betapapentingnya menciptakan sumber daya manusia yang memiliki taskinvolvement di segala bidang. Penulis mengamati bidang olahraga dalamlingkup kampus, untuk diteliti. Dari pengamatan tersebut didapati perilaku egoinvolvement pada anggota tim bola basket kampus. Penulis memandang halini sebagai kesenjangan, karena pada akhirnya akan membawa akibat burukbagi prestasi tim itu sendiri. Gunarsa (1989) mengatakan bahwa motivasiyang baik bagi seorang atlet ialah motivasi intrinsik, bukan karena iming-iminguang atau pujian. Dari pengamatan tersebut penulis mencoba untukmelakukan penelitian, dengan mengaitkan faktor goal orientation dan physicalself efficacy.Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat hubungan antara physical selfefficacy dan task involvement, serta untuk melihat gambaran ilmiah tentangkeadaan orientasi gol sampel dalam menjalankan perannya sebagai anggotaPenelitian ini menggunakan beberapa teori penting sebagai landasan. Teoriteoritersebut antara lain ialah, teori goal orientation (Nicholls, 1985; Ames &Archer, 1988), teori self efficacy (Bandura, 1986, 1995), teori PsikologiOlahraga (Gunarsa, 1989), dan daftar istilah keterampilan bermain basket(Ambler, 1986). Penulis mencoba melihat hubungan diantara ketiganya dalambidang olahraga tingkat kampus. Bandura mengatakan bahwa dalam duniaolahraga, atlet yang physical self efficacy-nya tinggi akan menampilkanperformance yang baik pula (Bandura, 1986). Hal ini berkaitan dengan teoridari Ames & Archer (1988) yang mengatakan bahwa performance merupakansalah satu karakteristik pembeda dalam menentukan orientasi gol padaindividu. Berdasatkan keterkaitan antara teori yang digunakan maka dapatdiajukan hipotesis yang berbunyi "ada hubungan yang positif dan signifikanantara physical self efficacy dengan orientasi tugas pada anggota tim bolabasket kampus di daerah Jakarta dan sekitarnya.Metode penelitian yang digunakan ialah metode kuantitatif, dengan sampelmahasiswa pria, berusia 18 sampai 23 tahun, dan masih aktif sebagaianggota tim bola basket kampus. Sedangkan intsrumen yang digunakan ialahskala goal orientation dan physical self efficacy.Penelitian dilaksanakan pada 60 orang subyek dari berbagai perguruan tinggidi Jakarta dan sekitarnya, seperti UI, Atmajaya, Tarumanegara, UKI,Gunadarma, Trisakti, dan lain sebagainya. Penyebaran instrumen dilakukandengan bantuan contact person di masing-masing kampus. Setelah pengolahan data diketahui bahwa ada beberapa item dari masingmasingkuesioner yang dihilangkan dan tidak ikut dalam pengolahanselanjutnya. Setelah proses homogenisasi dan melihat nilai alpha sebagaiukuran reliabilitas alat, dilakukan penghitungan korelasi antara keduavariabel. Dari hasil pengolahan data, terlihat bahwa physical self efficacyberhubungan secara positif dan signifikan dengan task involvement padamahasiswa anggota tim bola basket di daerah Jakarta dan sekitarnya.Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif yangberbunyi "ada hubungan yang positif dan signifikan antara physical selfefficacy dan task involvement pada anggota tim bola basket kampus didaerah Jakarta dan sekitarnya", diterima. Selain itu gambaran umum sampelmenunjukkan bahwa orientasi golnya cenderung task involvement, dantingkat physical self efficacy-nya tinggi.Berdasarkan kesimpulan tersebut pada Bab V, selanjutnya diajukan diskusidan saran. Saran aplikatif dimaksudkan sebagai wujud nyata peranan ilmupsikologi dalam membangun sumber daya manusia yang baik dalam bidangolahraga. Saran ini ditujukan kepada pelatih tim dengan tujuan meningkatkanphysical self efficacy anggotanya. |