:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Konflik antara generasi : dewasa muda dengan dewasa menengah (Studi penelitian kualitatif mengenai isue-isue konflik antara anak dan ayah serta strategi coping yang digunakan anak)

Rini Herawaty; Dini P. Daengsari, supervisor ([Publisher not identified] , 2002)

 Abstrak

ABSTRAK
Keluarga dengan pola asuh yang cenderung otoriter (parent-center), menerapkan
mengharapkan kepatuhan langsung dari anak; kontrol yang sangat ketat; tingkah laku dan
sikap anak dievaluasi menurut standar mutlak yang ditetapkan otoritas tertinggi dalam
keluarga; dituntut hormat pada otoritas yang merupakan tradisi dan sistem struktur
tracisional dalam keluarga; tidak mengijinkan terjadinya diskusi antara orang tua dengan
anak dalam membahas suatu hal; anak harus menerima bahwa apa yang dikatakan orang
tua adalah benar dan lain-lain (Baumrind, dalam Berns, 1997;Ormrod,2000).Rachel Elder
(da am Bigner,1979) dalam risetnya menemukan bahwa konsep secara tradisional adalah
ayah berperan sebagai kepala keluarga dan berkuasa atas keputusan penting keluarga. Hal
ini bertentangan dengan tugas perkembangan anak usia dewasa muda yakni otonomi diri
yang menyebabkan kemungkinan terjadinya konflik antara ayah dan anak usia dewasa
muda. Peneliti tertarik meneliti dewasa muda yang memiliki status mahasiswa karena
keunikannya. Salah satunya adalah lebih peduli dengan hal-hal yang menarik bagi dirinya,
leb.h responsif pada beberapa situasi yang menekan yang mungkin bagi individu lain tidak
mempengaruhi tindakan mereka (Sear, dalam Wrightsman,1993).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran isu konflik yang terjadi antara ayah
dan anak dan penghayatan anak terhadap isu konflik yang menekan serta strategi coping
yang digunakannya. Peneliti menggunakan pembagian strategi coping yang dikembangkan
oleh Carver, Scheier, dan Weintraub (1989). Lima strategi Problem Focus Coping (active
coping, pianning, suppression ofcompeting activities,restrain coping, seeking sociai support
fot instrumental reason). Lima strategi Emotiona/ Focus Coping (seeking sociai suppoit for
emotiona/ reason,positif reappraisal,denial, acceptance, turning to reiigion). Tiga strategi
coping yang maladaptif {Focusing on and venting of emotion, behaviorai dan mental
dit .iengagement).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan
data adalah wawancara mendalam pada 2 mahasiswa perempuan dan 2 mahasiswa laki-laki.
Metode pengambilan responden yang digunakan adalah non probability sampling yakni
in, :endentai purposif sampling.
Hasil penelitian ini menemukan isu konflik yang sering muncul adalah otonomi diri
sebagai individu dewasa muda, pekerjaan rumah tangga, perbedaan prinsip dengan ayah
dan sifat ayah, perencanaan arah hidup, pemilihan bidang kerja, dan terlibat dalam aktifitas
masyarakat.
Isu-isu konflik dengan ayah yang dirasa menekan oleh hasiswa dewasa mdua
penelitian ini meliputi 5 hal yakni otonomi responden yakni ayah masuk kamar responden
tanpa seijin responden; ayah yang menuntut prestasi tertentu di bidang kuliah yakni harus
luius SI 4 tahun; pekerjaan yakni ayah yang tidak setuju responden bekerja di luar bidang
studi kuliahnya dan bekerja sebelum lulus kuliah; terlibat hubungan asmara dan pemilihan
pncar; perijinan aktivitas. Perasaan yang umumnya dirasakan mahasiswa usia dewasa muda saat
mengalami konflik dengan ayah mengenai masalah yang menekan adalah tertekan,
sedih, merasa tidak terima; marah; benci dan jijik; merasa frustrasi, tidak berguna, dan
Tuhan pun tak dapat menolong; menyesal yang dalam akan ketidakmampuannya berani
mengambil sikap di waktu lampau; dendam dan kecewa.
Strategi coping yang digunakan responden untuk mengatasi isu-isu konflik yang
dirasa menekan adalah mental disengagement,fbcusing on and venting emotion, restrain
coping, dan active coping, turning to reiigion, deniai, planning, dan seeking socia!support
fcr intrumental reason,seeking socia/ support for emotional reason, acceptance,
suppression ofcompeting activfaes dan behavioral disengagement.
Bahan diskusi penelitian ini. adalah ada kemungkinan faktor lain yang
mempengaruhi pemilihan strategi coping mahasiswa sebagai anak yakni kondisi keluarga,
selain faktor-faktor yang mempengaruhi strategi coping yang ada dalam penelitian
Holahaan dan Moos (1987) dan Carver, Scheier, dan Weintraub (1989). Selain itu, tiaptiap
karakteristik kepribadian yang ada dalam faktor karakteristik kepribadian, ternyata
seling berkaitan dan mempengaruhi sehingga sulit menentukan strategi coping individu
berdasarkan karakteristik kepribadian.
Saran untuk anak dan orang tua adalah mengembangkan komunikasi yang
terbuka antara ayah dan anak dalam mengunkapkan kebutuhan masing-masing dan
juga mengembangkan empati di kedua belah pihak. Selain itu, untuk anak sebaiknya
nrengggunakan restrain coping saat konflik verbal dengan ayah dan juga menggunakan
turning to reiigion disamping menggunakan strategi coping yang adaptif lain.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melihat konflik antar ayah dan anak
duri dua belah pihak dan coba melihat penyebab orang tua menerapkan pola asuh yang
o oriter serta strategi coping anak saat konflik dengan orang tua mengenai pemilihan
jurusan SI, menggali data lebih dalam saat pengambilan data,membatasi tahap stress.

 File Digital: 1

Shelf
 S3093-Rini Herawaty.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : S3093
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2002
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : vi, 136 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3093 14-19-436737067 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287243