ABSTRAK Selelah era keemasan perbankan dan properti berlalu, beberapa perusahaan di bidangkeuangan menjadikan bisnis asuransi sebagai tunggangan utamanya Banyak perusahaanasuransi yang berusaha untuk meningkatkan pendapatannya atau dengan kata lain menjualsebanyak mungkin jasa asuransinya, melalui polis dan premi. Self efficacy berhubungansecara signifikan terhadap dalam melakukan tugas. Self Efficacy dapat meningkatkanperfonnansi yang lebih baik secara, independen pada kemampuan seseorang (Baron &Byme, 1994). Tuckman dan Sexton (1990, dalam Baron & Byme, 1994) dalameksperimennya membuktikan bahwa self efficacy yang tinggi dapat meningkatkanperformansi. Pekerja yang memiliki self efficacy tinggi dengan goal rendah makakemungkinan prestasi kerjanya akan tinggi, tetapi tidak sebagus dibandingkan denganpekerja yang memiliki self efficacy yang tinggi dengan goal yang tinggi. Pada pekerjayang memiliki goal rendah maka pekerja tersebut akan mengurangi usaha dari standarkemampuan yang dimilikinya Akan tetapi dengan tingginya self efficacy yang dimilikipekerja tersebut, maka pekerja tersebut dapat menyelesaikan perkerjaannya dengan penuhkeyakinan.Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara self efficacy dengan goal, dan selfefficacy dan goal dengan prestasi kerja pada agen asuransi. Selain itu, juga untukmengungkap besarnya sumbangan variabel self efficacy dan goal s pada prestasi kerja agenasuransi. Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa ada hubunngan di antar ketiganya.Dalam penyusunan skala self efficacy ini dilakukan berbagai wawancara informal untukmelengkapai referensi literatur yang ada Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaranyang lengkap mengenai perilaku spesifik yang umumnya dilakukan oleh pegawai asuransiPT. Astra C.M.G. Life. Dalam penelitian ini juga dipertimbangkan modifikasi darikuesioner skala self efficacy yang memiliki topik penelitian yang berkaitan dengan duniakerja Skala General Self Efficacy dari Ralph Schwarzer & Matthias Jerusalem (1993, rev.2000) pada mulanya disusun pada tahun 1981 dengan 20 item. Skala ini telah dipakaidalam berbagai proyek penelitiandan biasanya menghasilkan konsistensi internal alpha =.75 dan .90. Karena reliabilitas alat ini telah teruji dalam penelitian Mursito (2001) makapenulis memutuskan untuk melakukan uji reliabilitas terpakai. Anastasi dan Urbina mengatakan bahwa untuk menguji reliabilitas alat ukur yangrespondennya mendapatkan skor numerik untuk setiap item berdasarkan pilihannyadigunakan coeflicienl alpha. Sementara untuk mengukur konsistensi item berkaitan dengankonstruk digunakan rumus correc/ed ilem-lotal corelation (Nunnaly & Bemstein, 1994).Correcled ilcm lo/al digunakan untuk menyaring item-item yang homogen dengankonstruk dan menghilangkan item-item yang tidak homogen. Analisis data statistikmenggunakan metode pearson producl mntnenl dan multiple regression. Akan digunakanSPSS 10.0. Uji signifikansi akan dilakukan pada level 0.05Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara selfefficacy dengan prestasi keija pada agen asuransi. Karena hubungan memiliki arah positif,maka semakin tinggi self efficacy agen asuransi maka semakin tinggi pula prestasi keijapada agen asuransi PT Astra C.M.G Life, hasil penelitian juga membuktikan ada hubunganyang positif dan signifikan antara self efficacy dengan goal pada agen asuransi. Karenahubungan memiliki arah positif, maka semakin tinggi self efficacy agen asuransi maka akandiikuti oleh goal yang tinggi pula pada agen asuransi PT Astra C.M.G Life. Selain ituhasil penelitian ini juga membuktikan ada hubungan yang signifikan antara goal agenasuransi PT Astra C.M.G Life dengan prestasi keija yang dimilikinya Karena hubunganmemilild arah positif maka semakin tinggi goal agen asuransi maka semakin tinggi pulaprestasi keija pada agen asuransi PT Astra C.M.G \JSeselfefficacy dan goal agen asuransisecara bersama-sama memberi sumbangan terhadap prestasi keija agen asuransi PT AstraC.M.G Life. Secara teoritis, karena korelasi antara prestasi keija dengan goal lebih besar,maka variabel goal lebih berpengaruh terhadap prestasi keija dibanding variabel selfefficacy.Kesimpulan-kesimpulan lain yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah terdapathubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pendidikan dan self efficacy'. Terdapathubungan yang positif dan signifikan antara lama bekeija dan self efficacy'. Terdapathubungan yang positif dan signifikan antara prestasi dengan lama bekeija Terdapathubungan yang positif dan signifikan antara prestasi dan tingkat pendidikan.Disarankan dalam penelitian lanjutan perlu dilakukan penelitian dan analisis secaramendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif untuk mengetahui faktor-faktor lainyang mungkin berperan dalam pembentukan self efficacy agen asuransi seperti tingkatkecemasan, tipe kepribadian,kepuasan keija, sosial support pengalaman dan latihan, dansignificanl ct/ier. Dapat juga dicari hubungan faktor-faktor ini dengan goal dan prestasikeija sehingga dapat diketahui apakah faktor-faktor yang telah disebutkan tadimenyebabkan adanya hubungan self efficacy dan goal pada prestasi keija Dalampenelitian sejenis dengan komposisi jenis kelamin partisipan yang relatif seimbang,sebaiknya diadakan perbandingan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin atauhubungannya dengan self efficacy, goal dan prestasi kerja. |