ABSTRAK Kehamilan, persalinan dan menjadi seorang ibu merupakan pengalamanpenting dalam kehidupan seorang wanita. Pada sebagian besar wanita, memilikiseorang anak adalah peristiwa yang sangat membahagiakan karena peristiwa inidianggap sebagai pemenuhan tertinggi bagi identitas mereka sebagai wanita.Namun demikian, pada sebagian wanita lainnya, peristiwa tersebut dapat pulamenimbulkan gangguan-gangguan yang mempengaruhi kesehatan mental mereka.Hal ini terjadi karena proses persalinan dan masa sesudahnya merupakan keadaanyang cukup berat bagi sang ibu. Perubahan-perubahan yang terjadi baik di dalammaupun di luar tubuh para ibu tersebut dapat menjadi faktor penyebab timbulnyagangguan emosi pasca persalinan. Dalam penelitian ini, gangguan emosi yangakan diteliti adalah gangguan depresi pasca persalinan. Gangguan ini umumnyajterjadi dalam kurun waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan setelahpersalinan dan ditandai dengan simtom seperti: mudah menangis, merasa tidakberguna, bersalah, merasa lelah berkepanjangan dan gangguan tidur.Menurut hasil beberapa penelitian, penderita depresi pasca persalinanlebih banyak terdapat pada mereka yang kurang mendapatkan dukungan sosial >dari orang-orang di sekitarnya. Dari sini, timbul asumsi peneliti tentang adanyahubungan antara dukungan sosial dengan ada/tidaknya gangguan depresi pascapersalinan. Namun, mengingat dukungan sosial itu sendiri adalah suatu konsepyang luas, maka yang difokuskan pada penelitian ini adalah dukungan sosial yang diterima secara nyala (enacted support), yaitu pemberian bantuan yang benarbenarterjadi dalam suatu situasi yang spesifik (Collins et al, 1993). AdapunPermasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah : apakah adahubungan yang signifikan antara jumlah dan kepuasan terhadap dukungan sosialyang diterima secara nyata dengan ada/tidaknya gangguan depresi pascapersalinan.Penelitian dilakukan terhadap 35 oreng responden. Adapun respondendalam penelitian ini adalah wanita pasca persalinan yang berusia 20-35 tahun,pendidikan minimal SMU/sederajat, melahirkan bayi yang sehat dan tidakprematur dan tidak memiliki sejarah gangguan psikiatrik di masa lampau.Pengukuran variabel-variabel yang hendak diteliti dilakukan denganmenggunakan kuesioner, yang terdiri dari kuesioner yang mengukur jumlah dankepuasan terhadap dukungan sosial yang diterima serta instrumen BDI (BeckDepression Inventory) yang mengukur simtom depresi pasca persalinan.Sedangkan untuk menganalisis data guna menjawab permasalahan utama di atas,digunakan perhitungan korelasi biserial.Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikanantara jumlah dukungan emosional, penghargaan, instrumental dan informasiyang diterima secara nyata, dengan ada/tidaknya gangguan depresi pascapersalinan pada ibu dewasa muda. Selain itu, ditemukan pula hubungan yangsignifikan antara kepuasan responden terhadap bentuk dukungan emosional,penghargaan, instrumental dan informasi yang diterimanya, dengan ada/tidaknyagangguan depresi pasca persalinan.Saran peneliti, untuk masa yang akan datang sebaiknya dilakukanpenelitian yang lebih mendalam tentang gangguan emosi yang dialami oleh paraibu pada masa pasca persalinan, misalnya dengan menggunakan metode penelitiansecara kualitatif, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih banyak tentangmasalah gabgguab emosi pasca persalinan ini dan bagaimana cara pencegahannya. |