ABSTRAK Hubungan pacaran merupakan salah salah jenis hubungan interpersonal.Menurut Bird dan Melville (1994), hubungan pacaran adalah suatu hubungan atauproses formal yang dilewati oleh perempuan lajang dan laki-laki lajang, dimanadalam proses/hubungan itu masing-masing memilih pasangan hidupnya. Dalamhubungan pacaran, pasangan kekasih biasanya saling mencurahkan ataumengekspresikan cinta dan kasih sayangnya terhadap satu sama lain.Menurut Plutchik, cinta adalah salah satu jenis emosi kompleks yangdibentuk dari kombinasi dua emosi dasar, yaitu joy dan acceptance. Sementara itu,dengan merujuk pada definisi ekspresi emosi menurut Gross dan John (1997), makaekspresi emosi cinta dapat diartikan sebagai manifestasi dari emosi cinta yangmuncul dalam bentuk perilaku. Menurut Buscaglia (1988), ekspresi emosi cinta inisangat penting bagi perkembangan hubungan pacaran. Ekspresi emosi cinta jugapenting karena dapat memperkuat emosi cinta itu sendiri (Tysoe, dalam Sukaria,1995). Adapun setiap budaya memiliki display rules yang berperan dalam mengaturtampilan atau ekspresi emosi seseorang.Sesuai dengan stereotip gender dan beberapa literatur, disebutkan bahwaperempuan lebih ekspresif dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian ini bertujuanuntuk meneliti gambaran ekspresi emosi cinta dalam hubungan pacaran menurutlaki-laki dan perempuan. Subyek penelitian adalah individu dewasa muda yangberusia antara 20-30 tahun. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif denganmenggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Subyek diminta untuk memberi tandacentang (v) pada skala yang sesuai dengan diri subyek, untuk setiap ekspresi emosicinta yang dilakukan subyek kepada pasangannya dan untuk setiap situasi dimanasubyek mengekspresikan emosi cinta kepada pasangannya. Untuk mengukurekspresi emosi cinta, dilihat nilai mean dari total ekspresi verbal dan nilai mean daritotal ekspresi non verbal pada kelompok subyek laki-laki dan perempuan. Kemudiandilakukan perhitungan t-test untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikanantara kedua kelompok subyek dalam jenis-jenis ekspresi emosi cinta (verbal dannon verbal), serta antara jenis-jenis ekspresi cinta itu sendiri pada masing-masingkelompok subyek. Selain itu, dilihat pula nilai mean dari setiap ekspresi untukmengetahui ekspresi-ekspresi mana yang paling sering dan yang paling jarangdilakukan subyek. Kemudian untuk mengukur situasi ekspresi emosi cinta, dilihatdari nilai mean setiap situasi untuk mengetahui pada situasi-situasi apa subyek cenderung mengekspresikan dan pada situasi-situasi apa subyek cenderung tidakmengekspresikan emosi cinta kepada pasangan.Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antarakelompok subyek laki-laki dan perempuan dalam mengekspresikan emosi cintakepada pasangannya, baik secara verbal maupun secara non verbal. Hasil penelitianjuga menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antar jenis ekspresi emosi cinta(verbal dan non verbal), baik pada kelompok subyek laki-laki maupun padakelompok subyek perempuan. Dalam hal ini, kelompok subyek laki-laki dankelompok subyek perempuan sama-sama lebih ekspresif secara non verbal daripadasecara verbal.Hasil penelitian yang diperoleh ternyata tidak sesuai dengan stereotip genderdan literatur yang menyebutkan bahwa perempuan lebih ekspresif daripada laki-laki.Hasil tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, karena kesetaraan genderyang saat ini sudah mulai berkembang. Kedua, karena pengaruh kemajuan jamansehingga masyarakat sekarang menjadi lebih terbuka. Selain itu, dikatakan pulabahwa individu yang mengalami emosi cinta akan cenderung mengekspresikannyabaik secara verbal maupun secara non verbal (Fitness & Fletcher, 1993).Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pembenahan terhadap alatukur ekspresi emosi cinta dan situasinya serta lebih memperhatikan faktor-faktorlain yang dapat mempengaruhi ekspresi emosi cinta. Pada penelitian lanjutansebaiknya juga dilakukan metode observasi dan wawancara disamping metodekuantitatif untuk dapat memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh mengenaiekspresi emosi cinta yang diteliti pada konteks yang lebih spesifik. Selain itu, dapatjuga dilakukan penelitian lintas budaya mengenai ekspresi emosi cinta ataupenelitian perbandingan antar kelompok usia yang berbeda maupun status hubunganyang berbeda. |