Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Carrier Type volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Physical Description ix, 130 pages ; 28 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
S3140 14-19-674091328 TERSEDIA
No review available for this collection: 20287287
 Abstract
ABSTRAK
Kehadiran seorang anak dalam keluarga membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga tersebut. Meskipun begitu, jika anak yang lahir mengalami kelainan maka kebahagiaan tersebut akan terganggu. Penelitian ini hendak melihat perasaan apa saja yang dialami oleh orang tua yang memiliki anak dengan kelainan jantung kongenital, bagaimana intensitas dari emosi itu dan faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi-rendahnya intensitas tersebut. Pada orang tua yang memiliki anak dengan kelainan, umumnya mereka mengalami emosi yang negatif (Joliy, 1981; Beth, 1997;Saenz, Beebe dan Triplett, 1999). Intensitas emosi yang dialami juga beragam. Meskipun begitu, literatur maupun penelitian mengenai emosi dan intensitas emosi pada orang tua yang memiliki anak dengan kelainan jantung kongenital masih amat terbatas. Dikhawatirkan intensitas emosi yang tinggi dari orang tua dapat membawa akibat negatir terhadap perkembangan anak. Bertolak dari pemikiran tersebut, penelitian ini hendak mengetahui perasaan apa saja yang dialami oleh orang tua yang memiliki anak dengan kelainan jantung kongenital, bagaimana intensitas dari emosi itu, faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi-rendahnya intensitas tersebut dan proses coping apa yang dilakukan oleh orang tua dalam menghadapi situasi tersebut. Emosi yang dialami oleh orang tua diteliti berdasarkan teori Multidimensional Emosi dari Plutchik dan Core Relational Theme (CRT) dari Lazarus. Teori Multidimensional Emosi mengemukakan bahwa emosi terbagi dalam ragam dan intensitasnya (Plutchik, 1994). CRT dari Lazarus mengemukakan tentang inti dari keuntungan dan kerugian yang ada pada tiap emosi (Lazarus dalam Plutchik, 1994). Pengalaman emosi yang dialami orang tua akan dibahas menggunakan sistem emosi dari Lazarus. Dalam sistem ini disebutkan bahwa orang mengadakan penilaian terhadap suatu situasi yang dialaminya. Terdapat 2 penilaian, penilaian primer berkaitan dengan nilai suatu peristiwa dalam kehidupan seseorang dan penilaian sekunder berkaitan dengan pilihan coping dan harapan di masa mendatang (Lazarus dalam Goldberger dan Breznitz, 1993). Lazarus mengemukakan 2 proses coping yaitu coping yang terfokus pada emosi dan coping yang terfokus pada masalah. Dalam penelitian ini turut dibahas mengenai parenting yang terbagi lagi menjadi fathering dan mothering. Thevenin (1993) mengemukakan bahwa terdapat perbedaan yang bersifat saling melengkapi antara peran ayah dan ibu. Partisipan penelitian ini terdiri dari 4 pasang orang tua yang memiliki anak dengan kelainan jantung kongenital. Adapun anak ini diketahui mengalami kelainan sejak usia 0-3 bulan dan pada saat penelitian usia anak berkisar antara 15-19 bulan. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Disamping itu, terdapat lembaran yang berisi mengenai data diri partisipan serta sejumlah nama emosi untuk memudahkan partisipan mengingat emosi yang pernah dirasakannya. Mengingat banyaknya data yang didapat maka peneliti menggunakan metode analisa antar kasus dalam penyajian. Begitu pula dengan analisa data dilakukan dengan metode analisa antar kasus seperti yang tertulis dalam Miles dan Huberman (1994) dengan sedikit perubahan sesuai kebutuhan penelitian. Umumnya selama setahun terakhir ini, orang tua merasakan emosi negatif seperti cemas, sedih, mengalah atau pasrah dan kasihan. Orang tua juga mengalami emosi positif seperti harapan, terkejut, berjaga dan cinta. Adapun intensitas dari emosi yang dialami tidak terlalu tinggi, umumnya terletak pada tingkat kedua dari Model Multidimensional Emosi dari Plutchik. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang terlihat mempengaruhi tinggi-rendahnya intensitas tersebut adalah tingkat kebocoran atau keluhan yang dialami anak, peran dokter dan paramedis serta urutan kelahiran anak yang mengalami kelainan. Dalam menghadapi permasalahan biaya, para orang tua melakukan coping yang terfokus pada masalah. Berkaitan dengan masalah kesehatan anak, para ayah melakukan coping yang terfokus pada emosi sedangkan para ibu melakukan coping yang terfokus pada masalah. Para orang tua cenderung untuk membebaskan anaknya dalam beraktivitas. Meskipun begitu, pengawasan tetap dilakukan berkaitan dengan tingkat bahaya kegiatan dan kemampuan anak. Perbedaan pola pengasuhan antara anak yang mengalami kelainan dengan anak yang normal juga ditemukan dalam penelitian ini. Pengasuhan anak yang mengalami kelainan dilakukan bersama oleh ayah dan ibu. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan kepada para dokter, tepatnya dokter spesialis jantung anak, dan paramedis untuk dapat memberikan dukungan sosial yang amat dibutuhkan oleh orang tua pasien. Dalam pengasuhan anak yang mengalami kelainan jantung kongenital hendaknya orang tua membiarkan anak beraktivitas sebatas kemampuan anak tersebut. Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan mengenai topik kelainan jantung kongenital ini. Harapan tersebut dilontarkan mengingat masih sedikitnya penelitian mengenai topik ini sedangkan kasus kelainan jantung kongenital dapat dikatakan cukup sering terjadi (8-10 bayi dari 1000 kelahiran, Baraas, 1995). Hal ini membuat pengetahuan akan berbagai aspek dari topik ini menjadi semakin penting.