Kepemimpinan adalah suatu konsep yang sangat luas sehingga ada beragam teori, dari masa ke masa dan oleh banyak ahli, yang berusaha menjelaskannya. Kepemimpinan adalah juga fenomena sosial dan kultural (Nahavandi, 2000) karena di dalam kepemimpinan terdapat hubungan yang erat antarmanusia, antara seorang pemimpin dengan yang dipimpin, serta interaksi antara kelompok dengan lingkungannya. Dengan demikian, kepemimpinan menjadi topik yang sangat erat kaitannya dengan faktor konteks, yang diantaranya tercakup konteks jender, peran jenis kelamin, religi/agama, dan etnis. Kepemimpinan perempuan dipilih sebagai fokus penelitian karena dewasa ini Kepemimpinan Perempuan sedang mendapatkan sorotan yang hangat.Studi mengenai keterkaitan konsep kepemimpinan dengan konteks etnis menjadi sangat penting bila dikaitkan dengan keadaan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa. Suku Dayak adalah salah satu suku asli Indonesia, yang merupakan penduduk asli dari pulau Kalimantan. Suku ini, secara luas, telah dipublikasikan sebagai suku yang mempunyai kesetaraan pandangan mengenai kedudukan laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan secara signifikan dalam persepsi mengenai Kepemimpinan Perempuan pada laki-laki dan perempuan suku Dayak.Penelitian ini bertujuan sebagai studi eksploratif dan deskriptif mengenai topik kepemimpinan perempuan, dimana, dalam suku Dayak, merupakan topik yang masih sedikit disorot dalam literatur-literatur Dayak. Penelitian ini dilakukan di daerah Kalimantan Barat, melibatkan 65 orang subyek (35 perempuan dan 30 lakilaki) dengan metode pengambilan sample secara purposif, dan pengambilan data dengan kuesioner (LBDQ-12). Hasil penelitian diolah secara statistik, dan hasil pengolahan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi mengenai kepemimpinan perempuan yang ideal pada laki-laki dan perempuan suku Dayak. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi penelitian awal bagi penelitian-penelitian selanjutnya mengenai suku Dayak, khususnya mengenai perempuan Dayak. |