Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Carrier Type volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Physical Description v, 92 pages ; 28 cm + appendix
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
S3186 14-19-570882201 TERSEDIA
No review available for this collection: 20287332
 Abstract
ABSTRAK
Krisis moneter yang telah berlangsung kurang lebih empat tahun belakangan ini menghancurkan sektor ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia. Akibatnya, banyak remaja dari keluarga miskin, terutama remaja perempuan terpaksa harus putus sekolah dan berusaha mencari pekerjaan guna membantu ekonomi keluarga. Sistem patriarkal dalam budaya Indonesia membuat orang tua cenderung mengorbankan remaja perempuannya untuk ikut membantu menambah penghasilan keluarga. Latar belakang pendidikan yang minim, pengalaman yang kurang serta keterampilan yang terbatas, menyebabkan kesempatan remaja perempuan untuk memperoleh pekerjaan sangat kecil dan umumnya terkonsentrasi pada pekerjaan rendah dengan penghasilan yang relatif kecil, sehingga akhirnya bekerja sebagai pelacur dipilih sebagai alternatif karena penghasilan yang diperoleh dapat beberapa kali lipat besarnya. Melacur bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang tanpa resiko. Karakteristik pekerjaan yang dilakukan membuatnya menjadi suatu pekerjaan yang beresiko tinggi, antara lain menghadapi perlakuan yang tidak manusiawi baik dari aparat keamanan maupun pelanggannya, kemungkinan terjangkit penyakit menular seksual bahkan sampai menderita HIV/AIDS, ataupun perlakuan-perlakuan lain yang dapat mengancam nyawanya. Selain itu, pelacur juga harus menghadapi sikap sebagian masyarakat yang menganggap mereka sebagai bukan perempuan baik-baik, tidak bermoral, sampah masyarakat, sumber penyakit kotor, manusia penuh dosa dan lain-lain. Remaja sebagai individu yang sedang menjalani peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun secara psikis yang sangat penting dalam kehidupannya (Papalia & Olds, 1995). Peristiwa-peristiwa yang dialami sebagai pelacur ini tentu akan berpengaruh pada perkembangan mereka dan dapat mempengaruhi konsep dirinya. Konsep diri merupakan konstruk sentral untuk dapat memahami manusia dan perilakunya dan merupakan kerangka acuan yang digunakan individu dalam berinteraksi dengan dunianya (Fitts, 1971). Konsep diri tidak terbentuk begitu saja, tetapi merupakan hasil pengaruh terus menerus dan timbal balik antara individu dengan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara kualitatif Subyek penelitian sebanyak empat orang remaja perempuan, terdiri dari dua subyek pelacur dan dua subyek bukan pelacur berusia 17-20 tahun, pendidikan maksimal kelas 3 SMP dan berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi menengah kebawah. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa remaja pelacur memiliki konsep buruk hampir pada seluruh dimensi kosep dirinya, sedangkan pada bukan pelacur tidak diperoleh suatu gambaran umum karena konsep diri masing-masing subyek penelitian sangat berbeda. Antara remaja pelacur dan bukan pelacur terdapat perbedaan konsep diri pada dimensi diri etik-moral dan diri sosial. Remaja pelacur memiliki konsep buruk pada kedua dimensi ini dibandingkan bukan pelacur. Penelitian ini masih jauh dari sempurna, akan lebih baik hasilnya jika wawancara dilakukan lebih mendalam dan disertakan juga data yang bersifat kuantitatif, seperti kuesioner, tes mengenai konsep diri ataupun tes proyeksi lainnya.