ABSTRAK Semakin meningkatnya jumlah pasangan perkawinan antar agama di Indonesiamenunjukkan bahwa pernikahan antar agama sulit ditampik di tengah masyarakat yangplural. Tidak ada seorang pun yang dapat melarang adanya interaksi dan hubungan kasihsayang diantara mereka yang berbeda agama. Tambahan lagi banyak kaum muda yangtidak terlalu memperhatikan lagi faktor-faktor seperti sosial ekonomi, suku dan agamasebagai dasar pencarian pasangan hidup dan cenderung menekankan faktor cinta dankecocokan sebagai dasar perkawinan seperti yang dikemukakan oleh seorang ahli.Namun perbedaan agama dalam perkawinan tidak dapat dipungkiri memicuterjadinya konflik interpersonal antara pasangan. Menurut literatur banyak perkawinanbeda agama yang akhirnya kandas karena pasangan tidak mampu mengatasi konflik yangterjadi dalam perkawinan mereka. Meski demikian tidak berarti perkawinan antar agamaselalu berakhir dengan kegagalan. Untuk mengatasi perbedaan dan mencegah terjadinyakegagalan dalan perkawinan ini, diperlukan suatu manajemen konflik yang dilakukanoleh masing-masing pasangan sebagai upaya menyesuaikan diri terhadap perbedaanagama yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Untuk itu penelitian ini menganggappenting untuk mengetahui konflik dan manajemen konflik pada pasangan perkawinanantar agama.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konflik dan manajemenkonflik pada pasangan suami istri beda agama. Metode penelitian yang dipakai adalahmetode pendekatan kualitatif dengan instrument penelitian berupa wawancara. Hasil daripenelitian ini memperlihatkan bahwa sebagian besar subyek penelitian menggunakancara kompromi untuk mengatasi persoalan-persoalan yang memicu terjadinya konflik,seprti masalah pelaksanaan ibadah pasangan, masalah agama anak dan masalah dengankeluarga pasangan. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi ide bagi bagi penelitianpenelitianselanjutnya yang berkaitan dengan perkawinan antar agama yang terjadi diIndonesia. |