:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Gambaran kecerdasan emosioanal (emotional intellegence ) remaja yang memilih mempelajari Gamelan Bali

Golda Azalia Saputra; Julia Suleeman, supervisor; Stevanus Stanislaus Budi Hartono, supervisor ([Publisher not identified] , 2003)

 Abstrak

ABSTRAK
Hurlock (1991) mengemukakan bahwa masa awal remaja merupakan masa yang ditandai
dengan ketegangan emosi meninggi sebagai akibat perubahan fisik dan hormonal serta perubahan
tuntutan dari lingkungan dalam transisi menuju masa kedewasaan. Remaja yang belum
berpengalaman dalam mencari jalan keluar sendiri terhadap masalah-masalah tersebut merasa hal
ini sebagai suatu tekanan. Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang muncul, remaja
membutuhkan sarana untuk meningkatkan ketrampilan mereka agar mampu memahami perasaan
diri sendiri dan orang lain, mengontrol dorongan-dorongan emosi yang muncul, serta membina
hubungan dengan orang lain. Kelompok remaja ini dapat mengendalikan emosi mereka, menjaga
emosi mereka agar tetap stabil, terlihat matang serta mampu menahan emosinya dan menunggu
saat yang lebih tepat untuk mengungkapkannya. Keadaan remaja yang mencapai kematangan
emosi merupakan salah satu aspek dari pengelolaan emosi yang dipopulerkan oleh Goleman
dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence).
Salah satu cara efektif untuk membantu remaja mengatasi permasalahan dan tantangan
dari dalam diri maupun dari lingkungan adalah melalui musik (Thompson, 1991). Dari beraneka
ragam jenis musik yang ada, Finnas (1987) menemukan bahwa sebagian besar remaja memilih
jenis musik rock yang keras dan memandang rendah mereka yang memilih jenis musik yang
kurang populer (musik tradisional). Fenomena seperti ini juga terjadi di Indonesia. Ketertarikan
para remaja untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan tentang kesenian tradisional
daerah sangat sedikit, khususnya remaja yang tinggal di daerah perkotaan (Kompas, Minggu, 25
Mei 2003). Fenomena ini sangat disayangkan mengingat bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku bangsa dengan adat istiadat berbeda, memiliki beraneka ragam kesenian
tradisional warisan nenek moyang. Salah satu warisan nenek moyang berupa seperangkat alat
musik tradisional kebanggaan bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan adalah musik gamelan.
Penelitian mengenai efek dari musik non klasikal di negara lain mulai berkembang dan bertambah
banyak. Sebagai contoh sebagian besar masyarakat Jepang telah menaruh perhatian besar terhadap
dampak psikologis musik-musik tradisional mereka, seperti juga penggunaan alat musik tabla dari
India yang dipadu dengan alat musik barat untuk menghasilkan dampak terapeutik tertentu.
Namun, sungguh disayangkan sampai saat ini belum banyak dilakukan penelitian terhadap
pengaruh musik tradisional, khususnya gamelan Bali di Indonesia. Seperti halnya musik klasik
yang membantu dalam mengungkapkan emosi perasaan anak (Greenberg 1978), pemain gamelan
bali harus dapat menyampaikan perasaan-perasaan dari komponis yang dituangkan melalui
komposisi lagu kepada penonton. Hal ini menambah kepekaan pemain untuk mengekspresikan isi
dari lagu tersebut. Mempelajari musik gamelan Bali dapat menambah kedisiplinan melalui latihan
yang teratur, sensitivitas terhadap sesama (empati), kerja sama bagi remaja untuk menghasilkan
perpaduan yang harmonis dalam satu ansambel (Michael Tanzer, 1998).
Dalam penelitian ini digunakan dua partisipan remaja dengan karakteristik usia 11-14
tahun yang mempelajari gamelan bali selama lebih dari tiga tahun dan berdomisili di Jakarta.
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling (Guilford dan Fruchter, 1978)
dengan membatasi pemilihan sampel sesuai karakteristik subyek yang telah ditentukan. Hasil
menunjukkan adanya perubahan pada kecerdasan emosional remaja setelah bermain gamelan bali.
Mereka lebih menyadari emosi yang dirasakan dan mengetahui penyebabnya, tidak mengeluarkan
emosi secara langsung, melainkan menyalurkannya kepada hal lain, menjadi lebih optimis dan
asertif serta motivasi semakin meningkat, dapat bersikap empati terhadap orang lain dan membina
hubungan interpersonal lebih harmonis dibandingkan sebelum mempelajari gamelan bali.

 File Digital: 1

Shelf
 S3206-Golda Azalia Saputra.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S3206
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2003
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : vi, 145 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3206 14-19-757329364 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287352