:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pengaruh status pacaran terhadap kesepian dan harga diri mahasiswa/i

Mila Rachmawati; Sri Redatin Retno Pudjiati, supervisor ([Publisher not identified] , 2003)

 Abstrak

ABSTRAK
Salah satu bentuk hubungan sosial dalam kehidupan manusia adalah hubungan
intim lawan jenis atau hubungan romantis. Menurut Erikson (1963 dalam Birch &
Malim, 1994), membangun hubungan intim merupakan suatu kebutuhan sekaligus
sebagai salah satu tugas perkembangan yang spesifik bagi individu dewasa muda.
Proses membentuk dan membangun hubungan intim ini dapat berlangsung
melalui apa yang biasa kita sebut sebagai hubungan pacaran. Salah satu penelitian
yang dilakukan oleh Jones, Hansson, dan Smith (1980 dalam Peplau & Perlman,
1982) menunjukkan hasil bahwa mahasiswa.yang belum pernah mempunyai pacar
memiliki tingkat kesepian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa
yang pernah memiliki pacar. Kesepian pada seseorang juga sering dikaitkan
dengan munculnya perasaan-perasaan tidak berarti, tidak kompeten atau tidak
dicintai (Peplau & Perlman, 1982). Perasaan-perasaan seperti ini mengindikasikan
adanya karakteristik harga diri yang rendah. Menurut Peplau & Perlman (1982),
kaitan antara kesepian dengan harga diri rendah memang merupakan salah satu
penemuan yang konsisten dalam lingkup penelitian tentang kesepian Teori dan
penelitian di atas mengindikasikan bahwa individu yang hingga masa dewasa
mudanya belum pernah mempunyai pacar akan menunjukkan karakteristik orang
dengan tingkat kesepian tinggi dan harga diri rendah. Akan tetapi berdasarkan
penelitian dengan pendekatan kualitatif yang dilakukan oleh Ramayani (2001)
terhadap lima orang subyek, didapatkan fakta tentang karakteristik yang cukup
beragam dan tidak konsisten dengan dugaan sebelumnya. Bertolak dari hal ini
maka penulis hendak menguji dan mengetahui apakah status pacaran pada
individu dewasa muda benar-benar akan membedakan secara signifikan tingkat
kesepian dan harga diri, ketika dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang
lebih besar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab masalah-masalah penelitian.
Masalah-masalah penelitian terbagi ke dalam masalah utama dan masalah
tambahan. Masalah utama penelitian adalah pertama, apakah status pacaran akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan tingkat kesepian
mahasiswa/i subyek penelitian ? Kedua, apakah status pacaran akan memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan tingkat harga diri mahasiswa/i
subyek penelitian ? Ketiga, apakah terdapat hubungan yang signifikan antara
harga diri dan kesepian pada mahasiswa/i subyek penelitian ? Sedangkan masalah
tambahan dalam penelitian ini yaitu manakah dari variabel-variabel data kontrol
yang ikut berperan terhadap skor kesepian dan harga diri subyek penelitian ?
Tinjauan kepustakaan yang dijadikan sebagai landasan kerangka berpikir dalam
melaksanakan penelitian ini di antaranya akan membahas mengenai teori-teori
tentang dewasa muda dan tugas-tugas perkembangannya, pengertian pacaran,
fungsi dan arti penting pacaran, implikasi keadaan belum pernah berpacaran bagi
individu, serta teori-teori mengenai kesepian dan harga diri.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Data akan diolah dengan
teknik statistik one-way anova, korelasi Pearson product-moment, independent
sample t-test, dan multivariate anova. Penelitian ini melibatkan partisipasi dari
382 mahasiswa/i yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, berusia 18-26 tahun,
dan didapatkan dengan teknik Occidental / incidental sampling.
Hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Status pacaran tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
perbedaan tingkat kesepian pada mahasiswa/i subyek penelitian.
2. Status pacaran tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
perbedaan tingkat harga diri pada mahasiswa/i subyek penelitian.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kesepian dan variabel
harga diri, di mana arah korelasinya adalah negatif. Hal ini berarti bahwa skor
kesepian berbanding terbalik dengan skor harga diri.
4. Variabel jenis kelamin terbukti membedakan secara signifikan tingkat
kesepian pada mahasiswa/i subyek penelitian.
Penelitian-penelitian lanjutan mengenai topik serupa disarankan untuk
menggunakan teknik pengambilan sampel yang lebih baik, misalnya random
sampling, agar diperoleh hasil penelitian yang dapat lebih digeneralisasikan
kepada populasi; melakukan penelitian untuk rentang usia dan latar belakang
subyek yang lebih bervariasi; melakukan pengukuran kesepian dan harga diri pada
domain yang lebih spesifik; serta menyertakan pertanyaan kepada subyek tentang
ada/tidaknya figur-figur yang bisa menjadi sumber kedekatan emosional atau
sumber kepuasan lain bagi subyek.

 File Digital: 1

Shelf
 S3257-Mila Rachmawati.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S3257
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2003
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 112 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3257 14-19-817599999 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287402